KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan bahwa untuk bisa menjadi pemimpin masa depan, generasi muda harus berani bermimpi dan berusaha, jangan mudah menyerah atau berpuas diri.
“Indonesia sedang mengalami bonus demografi yang akan terus kita nikmati sampai tahun 2038. Bonus demografi dan pertumbuhan ekonomi ini tentunya harus diiringi dengan investasi pada sumber daya manusia yang berkualitas dan pemimpin-pemimpin masa depan yang berintegritas. Generasi muda harus berani bermimpi dan berusaha, jangan mudah menyerah atau berpuas diri,” ungkap Erick Thohir.
Erick Tohir juga menjelaskan mengenai pertumbuhan perekonomian Indonesia yang luar biasa. Oleh karena itu, dibutuhkan generasi masa depan yang berintelektual dan berintegritas.
Hal tersebut disampaikan oleh Erick Thohir pada saat diundang menjadi pembicara dalam acara seminar nasional bertajuk Intelektualitas & Integritas Generasi Muda: Investasi Masa Depan Kepemimpinan Nasional, yang dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari kalangan civitas akademika dan publik.
Seminari ini diselenggarakan oleh Universitas Pelita Harapan (UPH), di Grand Chapel, UPH Kampus Lippo Village, Selasa (29/11/2022).
Seminar tersebut merupakan komitmen UPH dalam mendidik generasi muda sebagai pemimpin masa depan yang berintegritas tinggi, transformatif, dan berkarakter mulia. Sebagai institusi pendidikan, UPH menyadari pendidikan memiliki peran kunci dalam menerapkan hal tersebut.
Harapannya, seminar nasional ini dapat mendorong para mahasiswa UPH untuk berpartisipasi aktif dan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang berintegritas dan berkarakter di masa depan.
Dalam sambutannya, Rektor UPH, Jonathan L. Parapak mengatakan intelektualitas dan integritas generasi muda merupakan investasi bagi kepemimpinan nasional.
Indonesia sedang membutuhkan pemimpin-pemimpin yang berintegritas tinggi.
"Hal ini yang menjadi visi kami di UPH yaitu untuk mencetak para pemimpin muda yang berintegritas tinggi, transformatif, dan berkarakter mulia,” urainya.
Pada seminar tersebut, hadir juga Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.
Bahlil Lahadalia mengatakan Ekonomi global mengalami dampak yang sangat besar akibat perang dagang internasional dan Pandemi Covid-19. Kedua hal ini juga berdampak pada investasi di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
“Untuk menghadapi tantangan-tantangan global ini, Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya pintar, namun juga berkarakter dan mau bekerja keras untuk kemajuan rakyat,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait. Bahwa calon pemimpin masa depan harus berintegritas, jujur, bisa dipercaya, dan memiliki mental yang kuat untuk bisa menjadi pemimpin masa depan.
Maruarar juga menyoroti pentingnya mencari rekan yang juga memiliki integritas, berkarakter loyal, dan setia kawan dalam keadaan susah. Baginya, rekan yang baik akan menjadi investasi yang berharga di masa depan. Maruarar sendiri percaya bahwa mahasiswa UPH adalah mahasiswa yang siap menjadi pemimpin masa yang siap menghadapi tantangan ke depan.
Di akhir acara, Rektor UPH menyampaikan apresiasinya untuk para pembicara yang telah berbagi pengalaman. Pihaknya berharap agar seminar yang diadakan dapat menginspirasi para peserta untuk berkontribusi lebih banyak lagi bagi negara Indonesia.
“UPH terus berkomitmen mencetak lulusan yang berkarakter, berintegritas, dan transformatif dengan pendidikan yang berkualitas sehingga para lulusan dapat menjadi The Next Great Achiever,” pungkasnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/11/30/200000271/hadapi-bonus-demografi-erick-thohir--generasi-muda-jangan-mudah-berpuas-diri