Tidak peduli seberapa efektif atau sekeras apapun anak belajar, jika pola pikir yang dimiliki bersifat fixed mindset maka performa belajar anak tidak akan maksimal.
Fixed mindset merupakan semacam jebakan psikologis ketika seseorang menilai kecerdasan atau kemampuan orang lain sebagai sesuatu yang bersifat “tetap” alias fixed.
Misalnya terdapat satu anak yang berpikir “duh orang ceroboh kayak aku pasti nggak jago matematika.” Pola pikir skeptis seperti ini yang disebut sebagai fixed mindset.
Terkadang, anak yang mengalami hal ini dianggap sekadar kekurangan motivasi, padahal bisa jadi akar masalah sebenarnya adalah fixed mindset yang menghambat dia untuk berkembang.
Sementara di sisi lain, melansir dari situs resmi Multimedia Nusantara Polytechnic pada Jumat (03/12/22), secara singkat, seseorang disebut memiliki growth mindset apabila percaya pada kemampuan yang dimiliki untuk bisa menjadi lebih baik lagi.
Selain itu, percaya bahwa kesuksesan bergantung pada waktu dan usaha, serta suka menerima tantangan. Orang-orang seperti ini mengerti bahwa kemampuan dirinya bisa dibentuk.
Cara membentuk growth Mindset
Melansir dari situs resmi Multimedia Nusantara Polytechnic pada Jumat (03/12/22), orangtua dan lingkungan sekitar memiliki peranan penting agar anak-anak memiliki pola pikir yang bertumbuh.
Membantu anak mengenal potensi diri bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti di bawah ini.
1. Puji setiap proses yang dilakukan
Jangan lupa memberikan penghargaan pada setiap usaha, strategi, dan proses yang dilewati oleh anak.
Akui bahwa ia telah berusaha semaksimal mungkin, walaupun hasilnya masih belum sebaik itu.
2. Berikan rasa percaya diri
Tingkatkan rasa percaya diri anak dengan menunjukkan kepercayaan bahwa ia bisa memiliki masa depan yang baik.
Hal ini bisa diungkapkan melalui kata-kata yang memotivasi seperti, “Aku yakin kamu bisa melewatinya perlahan”.
3. Bukan “gagal” tapi “belajar”
Ketika sudah berusaha, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, jangan menganggap hal tersebut sebagai kegagalan.
Dalam hidup wajar mengalami kesalahan.
Namun, berpikirlah bahwa ini adalah pelajaran yang membantu anak untuk bisa sukses di masa depan. Selagi masih hidup, hal ini memanglah sebuah fase yang harus dilewati.
4. Keluar dari zona nyaman
Terdapat studi yang memaparkan setiap kali seseorang mendorong dirinya keluar dari zona nyaman untuk belajar suatu hal baru, sel-sel neuron dalam otaknya akan memiliki koneksi yang lebih kuat.
Di lain sisi, bagi yang terus menerus berada pada fixed mindset, dirinya akan lebih sulit menerima pembelajaran baik di sekolah maupun kuliah.
5. Lakukan bukan untuk mencari pengakuan
Tidak perlu menantikan pujian atau pengakuan dari orang lain untuk melakukan sesuatu.
Cukup lakukan apa yang baik dan membuat diri anak bertumbuh. Kuncinya ialah cukup melakukan yang terbaik.
Demikianlah upaya yang dapat orangtua mulai lakukan untuk membantu menumbuh kembangkan growth mindset pada anak.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/12/05/200000671/cara-membentuk-growth-mindset-pada-anak-orangtua-lakukan-ini