Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lompat Batu Nias, Tradisi Unik yang Punya Makna Tersendiri

KOMPAS.com - Salah satu tradisi di daerah ini menjadi ciri khas budaya Indonesia. Yakni lompat batu nias karena hanya ada di Nias.

Pulau yang terletak di sisi barat provinsi Sumatera Utara ini memiliki tradisi unik lompat batu. Kenapa unik?

Ini karena punya makna tersendiri di balik aksi lompat batu tersebut. Jadi, bukan sembarang orang yang boleh melakukan aksi lompat batu nias.

Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Selasa (3/1/2023), di sekitar pulau utamanya, Nias juga memiliki pulau-pulau kecil sebanyak 27 buah.

Banyaknya pulau-pulau kecil yang dihuni oleh penduduk hanya sebanyak 11 buah, sedang 16 pulau kecil lainnya tak berpenghuni.

Awal mula tradisi lompat batu nias

Di Pulau Nias ini, khususnya bagian selatan, terdapat sebuah tradisi budaya yang sangat terkenal dan juga memiliki keunikan tersendiri. Tradisi tersebut adalah Hombo Batu atau lompat batu.

Fahombo, nama lain dari tradisi ini, awal mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik.

Tetapi, tidak semua masyarakat Nias yang melakukan tradisi lompat batu ini. Lompat batu banyak dilakukan oleh masyarakat Nias bagian selatan.

Salah satu lokasi wisata terkenal untuk pertunjukan lompat batu ini adalah di situs Bawomataluo. Kehidupan di Desa Bawomataluo masih sangat asli, lengkap dengan tradisi-tradisinya.

Seperti rumah adat, tradisi lompat batu, tarian perang, dan budaya peninggalan megalitikum.

Namun yang pasti, tradisi ini hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Ini akan menunjukkan kedewasaan, ketangkasan, dan keberanian.

Jika seseorang berhasil melompati batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 cm maka dianggap heroik dan prestisius, baik bagi individu, keluarga, bahkan masyarakat seluruh desa.

Karena merupakan hal yang membanggakan, biasanya akan diadakan acara syukuran secara sederhana dengan menyembelih ayam maupun hewan lain.

Butuh latihan sejak kecil

Meski demikian, untuk bisa melompati batu setinggi 2 meter itu, dibutuhkan latihan secara bertahap.

Bahkan ada yang berlatih sejak usia 7 tahun. Sesuai pertumbuhannya, mereka akan terus melakukan latihan dengan melompati tali, kayu, batu tiruan, atau lainnya dengan ketinggian yang terus bertambah sesuai usia.

Hingga pada akhirnya, latihan tersebut akan dibuktikan pada tradisi lompat batu nias.

Meski telah berlatih sejak lama, kenyataannya memang tidak mudah untuk bisa melakukannya. Tak sedikit dari mereka yang cedera saat latihan.

Banyak orang yang meyakini bahwa selain latihan, terdapat unsur-unsur magis ketika seseorang yang berhasil melompati batu dengan sempurna, maka mereka telah diberkati oleh roh leluhur dan para pelompat batu sebelumnya yang sudah meninggal.

Tak hanya itu saja, sebelum melakukan lompat batu, seseorang harus meminta izin kepada roh-roh leluhur atau pendahulu yang pernah melompati batu tersebut.

Tujuan dari upacara itu tentunya agar seseorang tidak celaka ketika melakukan lompat batu nias.

Bagi para siswa yang ingin berwisata bisa langsung mengunjungi Desa Bawomataluo di Pulau Nias, Sumatera Utara.

Harapannya, siswa akan mendapat pengalaman serta pengetahuan mengenai tradisi dan budaya yang ada di Pulau Nias.

https://edukasi.kompas.com/read/2023/01/05/134001471/lompat-batu-nias-tradisi-unik-yang-punya-makna-tersendiri

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke