Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

USAID-Meta Ajak Mahasiswa Indonesia Jadi Duta Literasi Digital

KOMPAS.com - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bersama dengan Meta mengundang mahasiswa Indonesia untuk menjadi duta literasi digital melalui "Saring Daring University Challenge".

Peluncuran "Saring Daring University Challenge", Selasa (24/1/2022), dihadiri perwakilan dari USAID, Meta, dan jejaring CSO, bersama dengan mahasiswa dan perwakilan dari enam universitas mitra di seluruh Indonesia.

Enam universitas mitra yaitu Universitas Airlangga di Jawa Timur, Universitas Mulawarman di Kalimantan Timur, Universitas Multimedia Nusantara di Banten, Universitas Nusa Cendana di Nusa Tenggara Timur, Universitas Tanjungpura di Kalimantan Barat, dan Universitas Sriwijaya di Sumatera Selatan.

Selama menjadi duta, mahasiswa akan membuat video untuk sosial media dengan bantuan Love Frankie, yakni organisasi perubahan sosial yang merancang dan melaksanakan inisiatif komunikasi untuk merespons berbagai permasalahan sosial.

Mahasiswa juga akan bergabung dalam serangkaian pelatihan hibrida yang dipimpin oleh pakar industri tentang pembuatan video kreatif bagi publik yang mengulas perilaku di dunia maya yang positif, literasi digital, dan pemikiran kritis.

Termasuk akan bekerja dengan para mentor kreatif dan pakar literasi digital saat menawarkan ide kepada panel juri.

Para juri akan memilih tim terbaik dari masing-masing universitas mitra berdasarkan kreativitas dan efektivitas dalam meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia.

Keenam tim terpilih (masing-masing satu dari setiap universitas mitra) akan menunjukkan video karyanya di puncak perayaan acara tingkat nasional pada September 2023, di mana tim pemenang juga akan diumumkan.

Saatnya putus mata rantai kejahatan digital

Co-Founder Jaringan Riset Literasi Digital (Japelidi), Santi Indra Astuti menjelaskan bahwa di era peradaban digital, kita tidak bisa bertahan hidup tanpa kemampuan berpikir kritis.

“Hal-hal sederhana seperti tidak mudah percaya dan menyaring informasi yang masuk dapat membantu kita mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Jika hal-hal tersebut menjadi kebiasaan, maka berpotensi memutus mata rantai kejahatan digital dalam bentuk apapun,” ujar Santi dalam keterangan resmi.

“Pendekatan proaktif untuk mengembangkan agen literasi digital adalah untuk mengajarkan siswa berpikir kritis. Kita akan memiliki generasi masa depan yang mumpuni di ruang digital dan tidak mudah terjebak dalam berbagai kejahatan digital jika kita mulai sejak dini," imbuhnya.

Pakar Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan USAID Indonesia, Yahya Luping mengatakan bahwa Amerika Serikat sendiri berkomitmen untuk mempromosikan inklusi, kebebasan, dan keterbukaan di seluruh daerah, termasuk dalam ekosistem digital.

“Kami senang bisa mendukung upaya untuk mempertemukan anak-anak muda, pemimpin dalam ekosistem digital seperti Meta, influencer kreatif, dan pemerintah untuk bersama-sama membangun visi bersama ini di Indonesia," ujar Yahya.

Sementara itu, Policy Program Manager Meta Indonesia, Dessy Septiane Sukendar mengatakan, Meta fokus untuk memberdayakan masyarakat Indonesia dalam membangun masa depan dan memajukan hidup mereka.

“Kami berharap Saring Daring University Challenge akan membantu anak-anak muda mewujudkan kreativitas mereka dalam mengedukasi masyarakat dan terus menjadi duta literasi digital di jejaring mereka," ujarnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2023/01/25/150000571/usaid-meta-ajak-mahasiswa-indonesia-jadi-duta-literasi-digital-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke