Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dosen FKKMK UGM: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Mimisan

KOMPAS.com - Dosen dari Departemen THT-KL FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Eunike Imori menjelaskan mengenai cara mengatasi mimisan.

Ia mengatakan hal itu dalam Bincang Sehat RAISA (Radio Indonesia Sehat) dengan topik "Jangan Sepelekan Mimisan!" pada, Senin (6/2/2023).

Dijelaskan, mimisan adalah kondisi keluarnya darah dari lubang hidung. Rongga hidung manusia ada 2, mimisan bisa terjadi di satu rongga saja atau dua duanya. Dalam istilah kedokteran, mimisan disebut dengan epistaksis.

Meski demikian, ia juga menyatakan bahwa mimisan belum diketahui penyebab pastinya. Pembuluh darah di bagian hidung ada banyak. Mimisan bisa terjadi pada pembuluh darah depan dan pembuluh darah belakang.

"Pembuluh darah depan lebih tipis, mudah berdarah, namun pendarahan cepat berhenti. Sedangkan pembuluh darah belakang ukurannya lebih besar, tidak mudah berdarah, namun pendarahannya sulit berhenti," ujarnya dikutip dari laman FKKMK UGM.

Penyebab mimisan

Adapun beberapa penyebab umum mimisan biasanya cedera yang muncul karena:

1. mengupil

2. bersin terlalu keras

3. perubahan tekanan (di ketinggian)

4. kelainan darah

5. tumor

6. benjolan di dalam hidung

Dia juga mangatakan bahwa mimisan lebih sering terjadi pada anak-anak usia 2-10 tahun. Biasanya hal ini terjadi karena kelelahan akibat aktivitas sehari-hari.

"Orangtua tidak perlu khawatir jika mimisan tidak dibarengi dengan rasa nyeri. Namun, jika disertai rasa nyeri atau benjolan dan gejala lainnya, segera bawa anak ke dokter," imbuhnya.

Selain itu, mimisan juga perlu dikhawatirkan jika terjadi dalam waktu yang lama (lebih dari 20 menit), disertai dengan adanya pendarahan spontan di bagian tubuh lain, bintik-bintik di kulit, pendarahan saat buang air besar dan buang air kecil, serta demam.

Cara mengatasi mimisan

Adapun orangtua zaman dahulu biasanya menangani mimisan menggunakan daun sirih. Namun, penanganan mimisan menggunakan daun sirih belum terbukti kebenarannya.

"Oleh karena itu, tidak disarankan menangani mimisan menggunakan daun sirih karena ia bisa menimbulkan efek samping. Pendarahan bisa menjadi infeksi jika daun sirihnya kotor," terang dr. Nike.

Maka dari itu, penanganan mimisan yang tepat adalah tenang dan jangan panik.

1. Pertama, atur napas.

2. Selanjutnya Anda perlu membuat posisi badan condong ke depan dan menundukkan kepala supaya mimisan tidak mengalir ke kerongkongan dan saluran napas.

3. Sambil menunduk, pencet hidung menggunakan telunjuk dan ibu jari selama 10 menit.

4. Jika 20 menit belum berhenti, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

https://edukasi.kompas.com/read/2023/02/11/200900271/dosen-fkkmk-ugm--ini-penyebab-dan-cara-mengatasi-mimisan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke