KOMPAS.com - Lewat pertunjukan drama musikal "Pirates of Penzance", siswa Sekolah Pelita Harapan (SPH) Lippo Cikarang menampilkan kecintaan mereka terhadap seni.
Dengan melibatkan 38 siswa dari kelas 4 hingga kelas 12, guru, staf, dan bahkan orangtua
dalam pembuatan koreografi, dan pengarahan vokal, serta kostum, hingga tata rias, pertunjukkan ini melibatkan sebanyak total 78 pemain dan kru.
Kolaborasi luar biasa antara sekolah, siswa, guru hingga orangtua
Bagi beberapa siswa, berpartisipasi dalam drama musikal merupakan hal di luar zona nyaman, namun memberikan pengalaman positif untuk menumbuhkan kemampuan akting, menyanyi, dan menari.
Seperti Justin misalnya, siswa yang menjadi salah seorang pemeran utama itu mengatakan bahwa pengalaman ini tidak hanya membantunya berkembang sebagai seorang aktor, tetapi juga membantunya melihat betapa pentingnya komunitas sekolah bagi dirinya.
“Ketika saya mulai bergabung dengan tim drama, saya tidak begitu percaya diri ketika berada
di atas panggung. Namun, setelah berbagai sesi latihan, saya berkembang menjadi lebih percaya diri," ujarnya.
Secara keseluruhan, pertunjukkan ini mampu membantu menumbuhkan budaya kreativitas dan kolaborasi, di atas standar akademik yang tinggi yang diterapkan di SPH Lippo Cikarang.
“Pirates of Penzance” merupakan produksi yang menggunakan aransemen khusus dari Pioneer Drama Service, Inc., Englewood Colorado dan disutradarai oleh salah satu guru SPH Lippo Cikarang, Ariadne Lewis.
Ariadne menyebutkan bahwa perjalanan untuk mempersiapkan pertunjukkan dengan skala ini merupakan inspirasi besar bagi komunitas SPH Lippo Cikarang.
"Hampir semua pemain telah menghabiskan lebih dari 80 jam waktu berlatih untuk menyukseskan pertunjukan ini. Mereka semua telah menunjukkan dedikasi, bakat, dan pengorbanan yang luar biasa," ujarnya dalam keterangan resmi.
Tidak hanya akting, para siswa juga aktif melibatkan diri dalam produksi lainnya, mulai dari menjadi pengiring musik, membantu di belakang panggung, hingga mengatur kostum dan properti.
Bahkan, banyak guru, staf, dan bahkan orangtua yang menunjukkan dukungan mereka melalui bantuan dalam koreografi, drama, vokal, kostum, alat peraga, tata rias, gaya rambut, desain set, dan banyak lagi.
"Kami juga ingin berterima kasih kepada para orangtua yang telah telah mendukung kami dengan memprioritaskan waktu latihan anak-anak mereka dan membantu berbagai persiapan," ujar Ariadne.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/02/16/170509171/lewat-drama-musikal-sph-soroti-keunggulan-siswa-dan-semangat-seni