KOMPAS.com - Ahli gizi Universitas Airlangga (Unair) Dominikus Raditya Atmaka, SGz., MPH., menjelaskan mengenai cara mencegah diabetes pada anak.
Menurutnya, hal itu perlu dipahami oleh masyarakat mengingat saat ini muncul kasus diabetes pada anak. Info dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis data terkait kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat sejak 2010.
Adapun peningkatan tersebut terjadi karena tingkat diagnosis dini yang semakin tinggi dan adanya faktor genetik.
Namun terlepas dari itu, konsumsi gula dan garam pada anak tidak secara langsung dibatasi dan diatur melalui perundang-undangan.
"Kasus diabetes pada anak akhir-akhir ini memang semakin banyak," ujarnya seperti dikutip dari laman Unair, Senin (13/2/2023).
Namun kasus kejadian diabetes pada anak didominasi Diabetes Melitus tipe 1 yang biasanya diwariskan secara genetik atau inborn metabolic error bukan karena faktor lifestyle.
Tentu hal itu berbeda dengan DM tipe 2 yang banyak terjadi pada dewasa, karena pola hidup yang buruk. Dalam hal ini Permenkes nomor 30 tahun 2013 telah mengatur anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) per hari pada dewasa.
Yakni G4-G1-L5 yang artinya 50 gram gula (4 sendok makan/hari), 5 gram garam (1 sendok teh/hari), dan 67 gram lemak (5 sendok makan/hari).
Lantas bagaimana anjuran konsumsi gula yang disarankan bagi anak-anak?
Ia menjelaskan, batasan anak-anak yakni sebelum dimulainya masa pubertas atau kurang lebih berakhir di usia 13-15 tahun.
Selanjutnya, Dominikus mengatakan meski gula dan garam tidak diatur dalam perundang-undangan. Namun, tetap ada batasan konsumsi natrium dan karbohidrat sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG).
"Jika mengonsumsi berlebihan pasti akan ada efeknya ke depan seperti obesitas, hipertensi, dan lain-lain," imbuh dia.
Cara mencegah diabetes pada anak
Sedangkan anak-anak juga punya kebutuhan untuk mengonsumsi air susu ibu (ASI) maupun susu formula yang mengandung beberapa jenis gula seperti laktosa, fruktosa, glukosa.
Karenanya, Domi mengimbau orangtua untuk memberikan sufor yang sesuai dengan kebutuhan pasien diabetes pada anak.
Terutama untuk kadar gula sederhana yang ditambahkan atau dicampurkan dalam Sufor maksimal 5 persen. Selain itu perlu diatur jumlah konsumsi kalori harian supaya tidak membuat kadar gula darah meningkat terlalu drastis.
Sedangkan bagi anak dengan Diabetes Melitus tipe 1, salah satu pengobatan yang diberikan adalah suntikan insulin. Selain itu juga tetap mengatur pola makan supaya bisa menjaga kadar gula darahnya tetap stabil.
Selain itu, ia juga memberikan tips untuk mencegah dengan 3J atau jadwal, jumlah dan jenis makanan minuman yang dikonsumsi.
"Jika tidak menjaga jadwal, jumlah dan jenis makanan minuman yang dikonsumsi, bisa berakibat hipoglikemia yakni kondisi ketika kadar glukosa alias kadar gula darah berada di bawah angka normal," tandas dosen Gizi Unair tersebut.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/02/19/155100971/ahli-gizi-unair-cara-mencegah-diabetes-pada-anak-dengan-3j