KOMPAS.com - Kini, progres pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus dikebut. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah melakukan peninjauan di lokasi IKN Kalimantan Timur.
Terkait hal itu, salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Yogyakarta, UPN "Veteran" Yogyakarta (UPN Jogja) juga telah menandatangani MoU dengan Pemprov (Kaltim) di kantor Gubernur Kaltim, Selasa (21/2/2023).
Adapun MoU itu tentang kajian pada lahan bekas tambang di sekitar IKN. Rektor UPN Jogja Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si., mengatakan kajian akan segera dilakukan untuk mendukung pembangunan IKN.
Tentunya, salah satu topik yang dibahas itu tentang penataan lahan bekas tambang. Sebagai perguruan tinggi yang unggul di bidang pertambangan, UPN Jogja akan berupaya mengkaji dan memecahkan masalah yang ada.
"Masih ada kritik soal pembangunan IKN. Mulai dari aspek geologi, penataan lahan bekas tambang, dan lingkungan lainnya," ujar Irhas dikutip dari laman UPN Jogja, Jumat (24/2/2023).
Irhas menjelaskan, kampusnya memiliki kekuatan pada bidang kebumian, Minerba, dan Migas serta nilai-nilai bela negara warisan para pendiri.
Nilai-nilai itu melalui sesanti Widya Mwat Yasa, yang memiliki arti mencari ilmu untuk diabdikan untuk negara.
Karenanya, UPN Jogja terpanggil untuk ambil bagian di dalam pembangunan IKN dan daerah penyangga di sekitarnya.
Dukungan penuh akan diberikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kaltim untuk menyukseskan pembangunan dan penataan wilayahnya.
Kini, pihaknya tengah membangun Laboratorium Riset Terpadu yang dapat diperuntukkan membantu kegiatan riset untuk mendukung pembangunan IKN.
"Dalam waktu dekat UPN Jogja akan segera melakukan kajian untuk mendukung pembangunan di IKN," jelas Irhas.
Tak hanya itu, kontribus yang diberikan UPN Jogja ialah adanya para alumni yang berkontribusi dalam pembangunan di Kaltim.
Tersebar di beberapa perusahaan tambang besar seperti KPC, Indominco dan Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PT. Badak LNG, PKT. Juga di Pemda dan universitas di Kaltim.
"Sebagaimana yang kami unggulkan pertambangan Migas dan Minerba. Sehingga banyak alumni yang bekerja di perusahan besar di Kaltim," ungkapnya.
Sementar Gubernur Kalimantan Timur Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si., berharap kajian lahan bekas tambang segera dilakukan. Menurutnya, MoU tidak akan berarti jika tidak ada langkah konkret yang segera dikerjakan.
"Kami harap agar segera ditindaklanjuti dan saling mengingatkan untuk meneruskan kerja sama ini ke hal yang bermanfaat," pintanya.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/02/24/151129071/lahan-bekas-tambang-di-sekitar-ikn-bakal-dikaji-upn-jogja