Kompetisi dengan tema “Inovasi Energi Terbarukan untuk Mendukung Kemandirian Ekonomi Masyarakat” ini mengajak mahasiswa/praktisi/maupun akademisi untuk mengembangkan proyek inovasi energi terbarukan mereka bersama Pertamina.
Pendaftaran PFsains dapat dilakukan di website resmi Pertamina Foundation hingga 30 April 2023. Kompetisi ini terbuka untuk umum yang mencakup peneliti, dosen, mahasiswa, praktisi, penggiat energi, dan masyarakat umum lainnya yang memiliki ketertarikan terhadap energi baru dan terbarukan (EBT)
Program PFsains sendiri merupakan salah satu dari 5 (lima) program unggulan PFseries Pertamina Foundation dan menjadi ajang kompetisi karya ilmiah hasil penelitian atau praktik-praktik pengembangan energi ramah lingkungan.
Executive Advisor to Director Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) Nareswari Sumarsono, mengatakan PFsains ini sejalan dengan misi PNRE dan diharapkan mampu mendorong inovator EBT.
“PFsains ini sejalan dengan misi PNRE yaitu mendorong sekaligus mengembangkan potensi energi baru terbarukan Indonesia. Untuk itu, saya mendukung kehadiran PFsains karena saya yakin di Indonesia banyak ide-ide menarik dan inovatif yang membutuhkan wadah untuk diimplementasikan,” tutur Nareswari.
Pemenang dengan proposal terbaik dalam PFsains akan mendapatkan pendanaan proyek dengan total hingga miliaran rupiah. Tidak hanya itu, pemenang PFsains akan mendapatkan coaching dan mentoring dari Research and Technology Innovation Pertamina, Pertamina New Ventures, PERTIWI, dan lembaga terkait EBT lainnya.
Pemenang PFsains juga akan dipertemukan dengan pendonor lain dan potensi replikasi inovasi energi dari Pertamina Grup melalui matchmaking fund. Selain itu pemenang memperoleh branding dan publikasi melalui website, media massa, dan media sosial.
Agus Mashud S. Asngari selaku Presiden Direktur Pertamina Foundation menyampaikan beberapa kriteria yang dicari dalam program PFsains 2023.
”PFsains menjadi bentuk dukungan terhadap komitmen Pertamina dalam transisi energi dan dekarbonisasi. Pada program ini, kami mencari riset dan proyek inovasi energi yang mampu menyelesaikan permasalahan energi masyarakat sekitar, bersifat berkelanjutan dan membawa kemandirian serta mengedepankan HSSE (Health, Safety, Security and Environment). PFsains menggandeng Pertamina Grup untuk nantinya inovasi mereka tidak hanya dikembangkan tapi juga dikomersialisasikan,” ujar Agus.
Program PFsains yang telah berjalan selama tiga tahun ini berhasil menghadirkan 20 proyek pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan variasi inovasi, mulai dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pembangkit listrik arus laut (PLTAL), serta hybrid.
Total proyek inovasi dari PFsains telah menghasilkan energi dari PLTS sebesar 31.200 watt-peak, hybrid 3.200 watt-peak, dan telah berhasil menerangi lebih dari 700 kepala keluarga.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/03/27/134748471/pertamina-buka-kompetisi-pfsains-2023-wujudkan-nol-emisi-karbon