KOMPAS.com - Kini, umat islam bakal kembali ke aktivitas sehari-hari pasca lebaran. Salah satunya bisa makan dan minum secara bebas karena sudah tidak puasa lagi.
Apalagi jika punya makanan enak pasti akan lahap memakannya. Bahkan bisa terus nemambah makanan tersebut.
Hidup sehat yang sudah dibentuk selama bulan ramadhan kemarin akan berubah menjadi kurang sehat.
Pola makan yang mulanya teratur dan disiplin, memberikan kesempatan pada pencernaan organ tubuh lainnya untuk istirahat beberapa saat, namun setelah lebaran berubah menjadi tidak teratur dan tidak disiplin.
Akibatnya ketika pola makan tidak teratur, dan porsi makan terus bertambah, maka bisa menyebabkan obesitas.
Terkait hal itu, Firman selaku Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menyebut, obesitas atau kelebihan berat badan terjadi akibat dari penimbunan lemak yang berlebihan dalam tubuh.
Ia menjelaskan, penimbunan lemak ini terjadi ketika asupan makanan yang dikonsumsi lebih besar dari energi tubuh yang digunakan untuk aktivitas.
Menurutnya, kasus obesitas tidak bisa dianggap enteng, banyak hasil penelitian mengatakan obesitas menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, serangan jantung, gagal ginjal, kanker, hipertensi dan penyakit lainnya.
Serta berkontribusi pada penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskular sebanyak (5,87 persen dari total kematian), penyakit diabetes dan ginjal (1,84 persen dari total kematian).
"Selain memberikan dampak peningkatan penyakit tidak menular, obesitas juga berdampak pada kerugian ekonomi yang dipicu oleh biaya perawatan akibat timbulnya penyakit komorbiditas yang memang memerlukan biaya tidak sedikit," ujarnya dikutip dari laman UM Surabaya, Rabu (26/4/2023).
Tips cegah obesitas
Maka dari itu, Firman membagikan tips untuk mencegah obesitas pasca lebaran, yakni:
1. Penuhi asupan protein harian
Hal ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh 80 hingga 100 kalori per hari. Mencukupi asupan protein dalam tubuh dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga keinginan untuk nyemil bisa terkendali.
2. Lakukan aktivitas fisik
Akfivitas fisik seperti lari-lari kecil, maupun senam untuk meregangkan otot, dan aktivitas fisik lainnya sesuai kemampuan masing-masing orang.
Ini bisa dilakukan selama 30 menit setiap hari, atau minimal 3 hingga 5 hari per minggu.
"Dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin dan teratur dapat membakar lemak dan kalori dalam tubuh, sehingga dapat mencegah penimbunan lemak dalam tubuh," terangnya.
3. Hindari konsumsi makanan atau minuman yang mengandung tinggi gula
Ini karena dapat memicu sejumlah penyakit berbahaya, seperti kencing manis atau diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, maupun kanker.
Selain itu seseorang juga perlu menghindari minuman bersoda, jus buah kemasan dan minuman beralkohol.
4. Diet rendah karbohidrat
Adapun tips ini sangat efektif untuk mencegah kenaikan berat badan, dan bahkan tips ini bisa digunakan untuk diet menurunkan berat badan.
5. Rutin mengukur berat badan, lingkar perut, dan glukosa darah
Cara menghitung berat badan ideal dengan rumus yaiu, (BB/TB2) atau tinggi badan (TB) dalam meter dikalikan tinggi badan (TB) dalam meter. Kemudian berat badan (BB) dibagi dengan hasil perkalian tinggi badan (TB) tadi.
"Sehingga dari perhitungan tersebut kita dapat mengetahui berat badan ideal tubuh kita apakah masuk kategori normal atau obesitas," tandas Firman.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/04/27/133557171/dosen-um-surabaya-ini-5-tips-cegah-obesitas-usai-lebaran