Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswa UNY Gunakan Serat Kelapa untuk Bahan Campuran Beton

KOMPAS.com - Tidak hanya di perkotaan, tetapi jalanan pedesaan juga harus bagus dan mulus. Tujuannya agar akses ini bisa dilalui siapa saja.

Sehingga pergerakan ekonomi di pedesaan juga bisa terus berputar. Hanya saja, akses jalan di pedesaan masih kurang mulus.

Hal ini disebabkan kurang tepatnya pemilihan material ataupun kurang sempurnanya metode konstruksi dalam pelaksanaan.

Oleh karena itu perlu pengembangan di bidang konstruksi khususnya perkerasan jalan yang mengunakan beton dengan penambahan campuran dari bahan ramah lingkungan.

Hal ini menarik perhatian mahasiswa D4 Teknik Sipil Fakultas Vokasi UNY Ricky Surya Hutama Putra yang menggagas penggunaan serat sabut kelapa sebagai bahan tambahan beton untuk perkerasan jalan pedesaan.

Beton adalah bahan kontruksi yang tersusun atas berbagai agregat halus yaitu pasir dan juga agregat kasar berupa batu pecah, kerikil, serta agregat-agregat lain diantaranya air dan semen.

"Terkadang juga, diberi tambahan bahan-bahan lainnya atau admixture yang bertujuan untuk menghasilkan beton dalam keadaan khusus. Dikarenakan beton juga memiliki karakteristik, yakni memiliki tegangan hancur tarik rendah dan tekan tinggi," ujar Ricky dikutip dari laman UNY, Jumat (28/4/2023).

Dipilih serat alam sabut kelapa (cocofiber) untuk bahan campuran pembuatan beton ramah lingkungan karena akan menghasilkan beton bermutu lebih baik serta mengurangi retak pada beton.

Cara pembuatan cocofiber adalah dengan cara pencucian dan pengeringan untuk dijadikan serat, sehingga sabut kelapa lebih awet dan tahan lama.

Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu beton dalam bidang pembangunan konstruksi, khususnya yang menggunakan beton ramah lingkungan, akan memberikan manfaat bagi para insinyur muda.

Tentu untuk lebih mengembangkan produk-produk industri, dengan energi terbarukan terutama dengan bahan dasar alam agar lebih bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Tujuan dari penambahan bahan serat kelapa ke campuran beton ialah untuk meningkatkan ketahanan akan susut, menahan gaya tarik, dan juga memberikan peningkatan pada kekuatan lentur.

Digunakannya sabut kelapa dalam campuran beton mampu meningkatkan kekuatan tekan maksimum optimal dan juga modulus runtuh beton memiliki nilai maksimal dalam proporsi tertentu.

Menurutnya, serat sabut kelapa merupakan bahan yang memiliki serat dengan ketebalan 5 cm yang termasuk ke dalam bagian luar dari kelapa.

Serat yang mampu diekstrak didapatkan 40 persen serabut berbulu sedangkan sejumlah 60 persen dari serat matras. Dari total 1.000 gram tersebut yang diabstraksi akan mendapatkan 70 bagian serabut, kemudian serat matras sejumlah 19 dan 12 bagian untuk serat bulu.

Beton diperkuat serat maka beban deformasi akan dialihkan ke serat. Serat yang berperan untuk menahan retakan yang terus menjalar guna memberikan jebakan pada ujung retakan sehingga memperlambat retakan dalam melewati matrik.

Yang kemudian regangan retakan ultimit komposit akan mengalami peningkatan apabila dikomparasikan dengan beton tanpa serat.

Sedang kualitas serat ditentukan oleh persentase kotoran, warna, proporsi berat antar serat panjang dan pendek, serta kadar air.

Serat serabut kelapa ini dimanfaatkan sebagai bahan tambahan beton yang lebih baik ketika kondisi serabut kelapa kering, karena kekuatan tarikan dari serat serabut kelapa yang dalam kondisi basah tidak mampu secara optimum.

Ketika diuji serat serabut kelapa basah akan dengan mudah terurai saat penarikan daripada serat sabut kelapa yang kering.

Adapun pengaruh penambahan serat sabut kelapa dapat meningkatkan kuat lentur beton. Dengan hasil pengujian benda uji beton dengan ditambahkannya serat sabut kelapa, nilai kuat lenturnya meningkat dan lebih baik daripada beton normal.

Kuat lentur beton dapat meningkat dengan menambahkan serat sabut kelapa dengan perbandingan rata-rata umur beton 28 hari dengan beton normal CF0 dengan hasil kuat lentur 4,29 MPa.

Untuk beton dengan penambahan serat sabut kelapa CF31 yaitu 3 cm panjang serat sabut kelapa dan 1 persen serat sabut kelapa dari berat semen dengan hasil kuat lentur 4,9 MPa, besar peningkatannya adalah 0,61 MPa.

https://edukasi.kompas.com/read/2023/04/28/154700471/mahasiswa-uny-gunakan-serat-kelapa-untuk-bahan-campuran-beton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke