Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ners Unair: Ini Pentingnya ASI Eksklusif pada Ibu dan Bayi

KOMPAS.com - Bayi yang baru lahir tentu harus memperoleh air susu ibu (ASI) eksklusif. Hal ini penting agar bayi mendapatkan nutrisi yang lengkap.

Terkait hal itu, mahasiswa Praktik Klinik III Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Ners Unair) Angkatan 2020 melakukan promosi kesehatan.

Adapun promosi itu ditujukan kepada anggota keluarga pasien ruang NICU PICU Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya.

Dengan mengusung tema tentang ASI eksklusif, promosi kesehatan ini ditujukan untuk mengedukasi keluarga pasien agar memahami pentingnya ASI bagi kesehatan anak dan ibu.

Selain itu jug diharapkan dapat mengimplementasikan teknik menyusui serta menyimpan asi perah dengan sesuai.

Melansir laman Ners Unair, Jumat (12/5/2023), ASI merupakan makanan yang paling ideal bagi bayi, yang mana ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi hingga anak-anak.

Tak hanya itu saja, ASI memiliki berbagai manfaat bagi ibu dan bayi. Pada ibu yang menyusui dapat memberikan manfaat mengurangi risiko kanker payudara dan mengurangi tingkat depresi ibu.

Sedangkan pada bayi, ASI bermanfaat untuk meningkatkan imunitas bayi, menunjang dan membantu tumbuh kembang bayi.

Biasanya setelah melahirkan ibu dapat langsung menyusui bayinya, tetapi pada pasien bayi di ruang NICU harus berpisah dengan ibu hingga perawatan intensif berakhir sehingga ibu tidak dapat menyusui secara langsung.

Untuk itulah dari promosi kesehatan itu para mahasiswa yang terlibat memberikan tips dan cara untuk memerah ASI dan penyimpanan ASI perah.

Adapun pemerahan ASI dapat dilakukan secara manual dengan tangan atau dapat menggunakan pompa ASI. Setelah didapatkan ASI perah diperlukan penyimpanan yang tepat agar nutrisi dalam ASI tidak rusak sehingga memberikan manfaat bagi bayi.

Adapun cara penyimpanan ASI perah yang tepat yaitu:

1. ASI ditampung pada kantong ASI BPA free.

2. ASI disimpan dalam lemari pendingin (suhu minimal 4°C), ASI dapat tahan 3-4 hari.
Sedangkan pada freezer (suhu minimal -18°C) ASI dapat bertahan hingga 4 bulan, tetapi yang perlu di garis-bawahi semakin lama penyimpanan maka akan semakin mengurangi kandungan vitamin C pada ASI.

Selain itu, terdapat cara yang tepat untuk menyajikan ASI perah yang disimpan di pendingin/freezer yaitu:

1. ASI perah dari freezer dapat diletakkan terlebih dahulu di ruang pendingin pada kulkas, kemudian dihangatkan menggunakan penghangat ASI elektrik.

Atau bisa dengan menempatkan kantong penyimpanan ASI perah ke dalam panci atau mangkuk berisi air hangat. Hal yang perlu diperhatikan ialah hindari menghangatkan ASI dengan menggunakan microwave.

2. Jangan lupa untuk membuang sisa ASI perah yang tersisa.

https://edukasi.kompas.com/read/2023/05/12/164957671/ners-unair-ini-pentingnya-asi-eksklusif-pada-ibu-dan-bayi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke