MALANG, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia tengah dimanjakan adanya event-event internasional seperti grup band Coldplay yang akan konser di Jakarta pada November mendatang. Terdekat, akan ada laga persahabatan sepak bola antara timnas Indonesia VS Argentina pada 19 Juni 2023.
Kondisi ini memunculkan fenomena "war tiket" alias lomba secara virtual untuk bisa mendapatkan tiket.
Tidak sedikit masyarakat yang rela mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk membeli tiket. Bahkan, tidak jarang masyarakat yang terkena tipu penjualan tiket online.
Ekonom asal Universitas Muhammadiyah Malang, Novita Ratna Satiti mengingatkan pentingnya individu atau seseorang melihat kemampuan dirinya. Hal itu terkait finansial yang dimiliki dan mengelola kemauan atau ego.
Menurutnya, tidak menjadi masalah memanjakan diri setelah mencapai tujuan penting dalam hidup.
Namun, sebaiknya ada beberapa pertimbangan sebelum memutuskan untuk membeli tiket event internasional dengan menghabiskan uang jutaan rupiah.
Dia menyarankan, pentingnya menjaga pengeluaran kebutuhan sehari-hari dibandingkan untuk membeli tiket.
"Jika kebutuhan pokok dan tabungan masa depan dirasa tetap aman, maka sah-sah saja membeli tiket sebagai bentuk apresiasi diri," kata Novita pada Kamis (8/6/2023).
Novita juga menyarankan untuk selalu mempertimbangkan besaran dana yang dikeluarkan. Jika individu menilai bahwa menonton event internasional itu penting dan menjadi pengalaman berkesan, maka dinilainya sah-sah saja. Apalagi, jika menganggapnya sebagai investasi emosional yang bernilai.
Menurutnya, setiap individu memiliki preferensi, prioritas dan sumber nilai yang berbeda.
"Bagi sebagian orang, menonton konser senilai jutaan rupiah mungkin memberikan manfaat emosional dan kepuasan diri. Yang terpenting adalah bahwa setiap individu mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai dan keinginan mereka," katanya.
Meski begitu, ia mengingatkan, akan pentingnya prioritas dan keadaan keuangan masing-masing sebelum memutuskan membeli tiket.
Disisi lain, membeli tiket jutaan rupiah bisa menjadi hal buruk jika menghambat kemajuan dan rencana finansial. Hal itu baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Apalagi, jika membuat keuangan tidak stabil.
Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis itu mengatakan, bentuk apresiasi diri tidak melulu menghamburkan uang dalam jumlah besar.
Menurutnya, ada alternatif lain yang bisa dicoba, yakni memilih band-band lokal dan nasional yang harga tiketnya tidak begitu besar. Bahkan, ada juga yang tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun.
"Pertimbangkan kondisi keuangan saat ingin membelanjakan. Apalagi untuk apresiasi diri. Perlu adanya penyesuaian budget dan juga kebutuhan," katanya.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/06/09/180000571/fenomena-war-tiket-pakar-umm-ingatkan-soal-kemampuan-diri