KOMPAS.com - Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali menyelenggarakan wisuda pada hari Sabtu, (24/6/23). Wisuda UMN selalu mengangkat tema yang dapat dijadikan bekal bagi para wisudawan untuk menghadapi dunia kerja.
Wisuda XXIV UMN melantik sebanyak 509 mahasiswa, yang terdiri dari 74 wisudawan Fakultas Teknik dan Informatika, 124 wisudawan Fakultas Bisnis, 142 wisudawan Fakultas Komunikasi, 136 wisudawan Fakultas Seni dan Desain, 25 Magister Manajemen Teknologi, dan 8 Magister Ilmu Komunikasi.
Pada wisuda kali ini, terdapat dua wisudawan universitas terbaik, jenjang S2 dan jenjang S1. Wisudawan universitas tahapan S2 terbaik diraih oleh Chrysan Kirana dari Program Studi Magister Manajemen Teknologi (MMT) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00. Wisudawan universitas tahapan S1 terbaik diraih oleh Angelia Maretta dari Program Studi Manajemen dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99.
Para wisudawan tidak hanya berprestasi di bidang akademik, namun ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dan juga sertifikasi.
CEO Kompas Gramedia, Liliek Oetama, turut memberikan selamat kepada wisudawan UMN.
Pada sambutannya, Liliek teringat ucapan pendiri Kompas Gramedia, Bapak Jakob Oetama, bahwa Universitas Multimedia Nusantara didirikan untuk mendidik dan menyiapkan anak-anak muda bukan saja pengetahuan dan kemampuan menguasai teknologi, tapi juga membentuk watak dan kepribadiannya sehingga bisa memanfaatkan teknologi komunikasi informasi itu semaksimal mungkin.
“Saya merasakan rasa bangga yang berlapis, bangga atas terwujudnya visi Bapak Jakob Oetama sekaligus bangga pada keberhasilan yang hari ini diraih oleh teman-teman sekalian. Saya yakin dengan bekal ini, teman-teman sekalian akan siap menghadapi tantangan dan peluang di dunia karier, di mana kalian berkarya,” ungkap Liliek.
"Tetaplah menjadi pribadi yang kreatif, produktif, dan berprestasi bagi almamater dan bangsa,” ucap Liliek.
Acara Wisuda XXIV ini juga turut mengajak para wisudawan untuk melihat peran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Rektor UMN, Dr. Ninok Leksono, M.A., dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada para wisudawan. Ia juga menyinggung bahwa tema wisuda kali ini sangat relevan dengan kondisi terkini. Hal ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang bagi khususnya wisudawan.
“AI hari-hari ini sedang menjadi tema hangat di dunia, mulai di bidang keilmuan hingga pekerjaan, dari industri hingga pendidikan. Jadi tema AI ini saya pandang relevan dengan perkembangan yang ada sekarang ini. Pendidikan terpengaruh salah satunya antara lain dengan munculnya chat GPT,” ujar Ninok.
Ketua panitia wisuda XXIV UMN, Susana Krisma Marganing Astuti, S.H., menyampaikan bahwa tema AI yang diangkat di wisuda kali ini merupakan refleksi bersama mengenai peran AI yang semakin penting dalam dunia bisnis dan juga industri kedepannya.
Kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan dapat mengubah cara kerja dan membantu menyelesaikan pekerjaan secara signifikan, sehingga dengan integrasi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
“Tetaplah menjadi insan yang kreatif, inovatif, positif dan produktif yang membanggakan almamater, orang tua bangsa dan negara. Besar harapan kami agar para wisudawan wisudawati dapat berperan aktif di dunia kerja masing-masing dan memiliki keterbukaan atas peluang AI yang muncul agar seluruh aktivitas pekerjaan bisa semakin efektif dan efisien," jelas Krisma.
Mengangkat topik peran AI atau kecerdasan buatan dalam meningkatkan produktivitas kerja, Fiki Setiyono selaku Country Lead Azure Business Group Microsoft Indonesia hadir sebagai pembicara utama.
Fiki memaparkan tentang berbagai nilai tambah yang dapat dihasilkan melalui pemanfaatan AI, mulai dari mengotomasi proses dan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, mempercepat waktu untuk masuk ke pasar, hingga membangun kepercayaan digital dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Seluruh nilai tambah tersebut tidak hanya mendorong daya saing bisnis, tetapi juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Secara khusus di Asia Tenggara, studi yang dilakukan oleh perusahaan konsultan manajemen Kearney menunjukkan bahwa AI dapat membantu meningkatkan PDB kawasan sebesar 10-18 persen pada 2030 mendatang, atau setara dengan hampir 1 triliun dolar.
“Kuncinya sekarang adalah untuk terus mengembangkan, atau membiasakan diri dalam menggunakan tools AI secara bertanggung jawab. Dari situ, kita dapat melahirkan inovasi yang dapat memecahkan tantangan di berbagai lini kehidupan, dan mendorong kemajuan Indonesia. Sebagai talenta-talenta kebanggaan Indonesia, mari kita satukan karya, untuk terus memberdayakan ekonomi digital Indonesia,” jelas Fiki.
Ninok juga menyampaikan harapan dan pesannya kepada para wisudawan agar tidak hanya menjadi cendekia pribadi namun juga menjadi wisudawan yang berbekal Ilmu dan keterampilan yang mampu menerapkannya di dunia kerja.
“Harapan saya terhadap wisudawan adalah menjadi insan yg tidak hanya cendekia, tetapi penuh dengan wawasan, mengikuti perkembangan iptek secara bijaksana, dan mencermati perkembangan industri, sehingga dimanapun akan berkiprah wisudawan tidak gamang dan kehilangan arah. Jadikan momen wisuda sebagai tonggak untuk meneguhkan niat menghadapi masa depan dengan optimis berbekal ilmu dan keterampilan yang diperoleh di UMN,” ujar Ninok.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/07/02/160000071/wisuda-umn--melihat-ai-sebagai-tantangan-dan-peluang-bagi-fresh-graduate-