KOMPAS.com - Pada dasarnya, anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Apalagi anak usia dini akan mencari sesuatu untuk dijadikan mainan.
Jadi, bermain merupakan kebutuhan bagi setiap anak usia dini. Untuk itu, orangtua harus memahami bahwa usia dini anak lebih banyak bermain.
Melansir laman Paud Pedia Kemendikbud Ristek, bermain adalah melakukan aktivitas atau kegiatan untuk menyenangkan hati, baik menggunakan alat maupun tanpa alat.
Dalam konteks ini bermain perlu kita maknai sebagai upaya menjadikan anak merasa senang, nyaman, ceria, bersemangat, bebas dan aktif.
Tujuan bermain bagi anak usia dini
1. Sebagai sarana bagi anak untuk bereksperimen (melakukan berbagai percobaan sederhana) sehingga mendapatkan pengetahuan atau pengalaman baru.
2. Sebagai sarana melatih anak beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan lingkungan.
3. Sebagai sarana peniruan bagi anak karena bebas berekspresi menirukan berbagai hal yang ada dalam imajinasinya.
4. Sebagai sarana bagi anak untuk bereksplorasi sehingga rasa keingintahuannya terpenuhi.
Manfaat bermain bagi anak usia dini
Tentunya, para orangtua harus paham bahwa bermain banyak sekali manfaatnya bagi anak, yakni:
1. Mengembangkan kemampuan moral agama.
2. Mengembangkan kemampuan motorik/gerak.
3. Mengembangkan kemampuan kognitif/daya pikir.
4. Mengembangkan kemampuan seni.
5. Mengembangkan kemampuan bahasa.
6. Mengembangkan kemampuan sosial emosional.
Prinsip bermain
Orangtua, agar kegiatan bermain anak menjadi bermakna, berikut ini prinsip bermain bagi anak usia dini:
1. Memiliki tujuan yang jelas
2. Mementingkan proses, bukan hasil
3. Dilakukan dengan bebas, tanpa paksaan
4. Memperhatikan keselamatan dan keamanan
5. Menyenangkan dan dapat dinikmati
6. Bersifat fleksibel, artinya anak memiliki kesempatan untuk memberikan beragam solusi atas tantangan yang diberikan.
7. Memberikan kesempatan bagi anak untuk menciptakan sesuatu
https://edukasi.kompas.com/read/2023/07/03/123116671/ini-prinsip-tujuan-dan-manfaat-bermain-bagi-anak-usia-dini