Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia, Info bagi Siswa

KOMPAS.com - Ternyata, bangsa yang besar dan maju itu tak hanya karena punya sumber daya alam melimpah, tetapi bangsa itu mampu mengatasi tantangan atau hambatan dan meresponnya dengan solusi yang tepat.

Ketika bangsa tersebut berhasil mengatasi permasalahan yang dihadapi, bangsa itu semakin berkembang dan maju.

Seperti pada saat bangsa Eropa terhambat perekonomiannya karena kebijakan Turki Usmani menutup kota Konstantinopel dari pedagang-pedagang Eropa, maka orang-orang Eropa coba melakukan perdagangan di luar Eropa.

Dilansir dari laman Repositori Kemendikbud Ristek, pada permulaan abad pertengahan, orang-orang Eropa sudah mengenal hasil bumi dari dunia Timur, terutama rempah-rempah dari Indonesia.

Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453) mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah) terputus.

Hal ini mendorong orang-orang Eropa mencari jalan sendiri ke dunia Timur untuk mendapatkan rempah-rempah yang sangat mereka butuhkan.

Melalui penjelajahan samudra, akhirnya bangsa-bangsa Barat berhasil mencapai Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada mulanya lewat kongsi-kongsi perdagangan.

Kongsi-kongsi perdagangan tersebut berusaha untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia melalui praktik monopoli.

Masuknya bangsa Portugis ke Indonesia

Pada 1498, bangsa Portugis telah berhasil mencapai India (Kalikut). Bangsa Portugis berhasil mendirikan kantor dagangnya di Gowa pada 1509.

Pada tahun 1511 di bawah pimpinan d’Albuquerque, Portugis berhasil menguasai Malaka. Dari Malaka di bawah pimpinan d’Abreu 1512 Portugis telah sampai di Maluku dan diterima baik oleh Sultan Ternate yang pada waktu itu sedang bermusuhan dengan Tidore.

Portugis berhasil mendirikan benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan
rempah-rempah.

Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Kristen (Katolik) dengan tokohnya yang terkenal ialah Franciscus Xaverius.

Portugis ini tidak hanya memusatkan kegiatannya di Indonesia bagian timur (Maluku), tetapi juga ke Indonesia bagian barat (Pajajaran).

Pada tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu dalam menghadapi ekspansi Demak.

Terjadilah Perjanjian Sunda Kelapa (1522) antara Portugis dan Pajajaran, yang isinya sebagai berikut:

1. Portugis diijinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.

2. Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari Portugis termasuk senjata.

3. Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya.

Jadi itulah sejarah masuknya bangsa Portugis ke Indonesia. Informasi bagi siswa yang sedang belajar mengenai sejarah.

https://edukasi.kompas.com/read/2023/07/25/150900771/masuknya-bangsa-portugis-ke-indonesia-info-bagi-siswa

Terkini Lainnya

15 SD di Kota Yogya dengan Nilai ASDP 2025 Tertinggi, Mayoritas Swasta
15 SD di Kota Yogya dengan Nilai ASDP 2025 Tertinggi, Mayoritas Swasta
Edu
Nilai UTBK 2025 Bisa untuk Daftar Jalur Mandiri Unesa, Tanpa Tes dan Bisa Pilih Kelas Internasional
Nilai UTBK 2025 Bisa untuk Daftar Jalur Mandiri Unesa, Tanpa Tes dan Bisa Pilih Kelas Internasional
Edu
Kapan Pendaftaran SPMB SPMB DIY 2025 SMA/SMK? Catat Jadwalnya
Kapan Pendaftaran SPMB SPMB DIY 2025 SMA/SMK? Catat Jadwalnya
Edu
Cara Daftar Sekolah Kedinasan Kemenkub, Kuliah Gratis dan Bisa Jadi CPNS
Cara Daftar Sekolah Kedinasan Kemenkub, Kuliah Gratis dan Bisa Jadi CPNS
Edu
Wamendikdasmen Soroti Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini, Berisiko Brain Rot
Wamendikdasmen Soroti Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini, Berisiko Brain Rot
Edu
15 Sekolah Terbaik di Jakarta, Mayoritas Sekolah Negeri
15 Sekolah Terbaik di Jakarta, Mayoritas Sekolah Negeri
Edu
Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Edu
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Edu
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
Edu
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Edu
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Edu
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Edu
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
Edu
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
Edu
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke