KOMPAS.com - Seiring kepadatan pendudukan dan maraknya industrialisasi, maka menyebabkan polusi udara. Seperti yang terjadi di kota besar Indonesia.
Dilansir dari laman UM Surabaya, Selasa (15/8/2023), data menyebutkan bahwa polusi udara bertanggung jawab terhadap 4,2 juta kematian setiap tahun.
Penyebabnya, sebanyak 9 dari 10 orang di dunia menghirup udara berpolusi setiap hari, tak terkecuali adalah penduduk Indonesia.
Fakta dari World Health Organization (WHO) mencatat kurang lebih 92 persen penduduk dunia menghirup udara dengan kualitas buruk, yang menyebabkan setiap tahunnya terdapat 7 juta kematian (2 juta di Asia Tenggara) akibat polusi udara luar ruangan dan dalam ruangan.
Menurut dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Dede Nasrullah, ada 7 penyakit akibat udara tidak sehat.
Penyakit akibat polusi udara
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Dikatakan, infeksi saluran pernapasan tidak hanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus di dalam tubuh, tetapi juga dikarenakan polusi udara.
"Bahan beracun seperti karbon monoksida, partikulat, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida merupakan contoh dari komposisi polusi udara yang mampu dengan mudah menganggu organ pernapasan," ujarnya.
2. Asma
Adapun asma merupakan jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas.
Penyempitan saluran ini menghasilkan gejala asma seperti: sesak napas, batuk, dan sesak dada.
3. PPOK
PPOK atau yang dikenal dengan penyakit paru obstruksi kronik, terjadi karena paparan polusi luar dan dalam ruangan dapat menganggu kinerja paru-paru serta meningkatkan risiko PPOK.
Gejalanya sendiri hampir sama dengan penyakit bronkitis, tetapi bisa menjadi berkepanjangan.
4. Jantung dan stroke
Dampak dari polusi udara bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan menyempit. Kondisi ini memicu penyakit stroke dan jantung karena aliran darah menuju otak atau organ lainnya menjadi tersumbat, terlebih bila diikuti dengan pola hidup yang tidak sehat.
5. Mengi, batuk, dan kesulitan bernapas
Hal ini dapat menjadi gejala-gejala yang disebabkan oleh paparan polusi udara, baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang.
6. Gangguan proses perkembangan
Sedangkan pada anak-anak polusi udara dapat memperlambat dan mengganggu proses perkembangan paru-paru serta dapat menurunkan fungsi paru –paru mereka saat dewasa.
7. Kanker paru- paru
Pada kanker paru-paru, sel paru menjadi abnormal sehingga pertumbuhannya tidak terkendali. Beberapa gejalanya antara lain sesak napas, batuk darah, serta penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Menurut WHO, selain infeksi, partikel dalam polusi udara dapat turut andil menyebabkan kanker paru-paru.
Maka dari itu, untuk mencegah atau paparan adanya polusi udara, maka diharapkan masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Hal penting lainnya ialah menerapkan gaya hidup sehat setiap hari agar imunitas tetap terjaga.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/08/19/123932471/7-penyakit-muncul-akibat-polusi-udara-kata-dosen-um-surabaya