Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Cara Orangtua Maksimalkan Potensi Anak dengan "Study Life Balance”

KOMPAS. com - Dalam dunia akademik yang kompetitif, anak sering kali dihadapkan pada tuntutan yang tinggi untuk mencapai prestasi akademis.

Namun, tuntutan akademis yang tinggi seringkali mengabaikan kesejahteraan emosional dan mental mereka. Bahkan tuntutan ini menuntun anak untuk terus belajar tanpa memberikan kesempatan untuk menggali potensi lain yang ada dalam diri mereka.

Padahal keseimbangan antara kehidupan belajar dan kehidupan pribadi merupakan hal yang penting.

"Keseimbangan antara kehidupan belajar dan kehidupan pribadi itu penting. Karena menjadi seorang siswa bukanlah status melainkan sebuah fase. Fase di mana anak-anak memerlukan kebebasan untuk menjelajahi kehidupan dan menemukan apa yang mereka sukai baik di dalam maupun di luar sekolah," ujar Fernando Uffie, Founder dan CEO Kelas Pintar saat membuka Media Talkshow dengan tema Study Life Balance, Selasa (22/08/2023).

Di sinilah perlu adanya study life balance bagi anak. Study life balance merupakan konsep yang berfokus untuk mencari keseimbangan waktu yang dihabiskan untuk belajar atau akademis dengan waktu untuk kegiatan pribadi, rekreasi, dan keluarga.

Dalam hal ini, study life balance membantu seorang anak untuk mencapai kesejahteran emosional dan sehat secara mental. Sehingga, mereka dapat bertumbuh kembang secara optimal.

Sayangnya, terkadang orang tua dan guru tidak memberikan anak kesempatan untuk merealisasikan study life balance. Akibatnya, anak bisa merasa stress hingga berujung pada depresi.

"Anak-anak yang mengalami tekanan berlebihan dalam belajar tanpa cukup waktu untuk beristirahat dan bermain, mungkin mengalami kelelahan fisik dan mental. Keseimbangan yang buruk tersebut dapat berdampak pada stres, kecemasan, penurunan motivasi dalam belajar, hingga depresi," jelas Caesilia Ika, Psikolog Pendidikan serta Konselor Anak dan Remaja.

Lebih lanjut, Ia menekankan pentingnya bagi orang tua untuk mendukung anak merealisasikan study life balance.

Terdapat 5 tips yang dapat dipraktikkan oleh orangtua guna mendorong study life balance anak.

1. Menciptakan komunikasi dua arah

Menciptakan komunikasi dua arah antara orang tua dan anak merupakan suatu pendekatan yang sangat penting dalam mendukung perkembangan anak. Orang tua dapat memulainya dengan menciptakan suasana rasa aman, nyaman, dan mengalir untuk anak.

Melalui komunikasi ini, orang tua dapat memahami pikiran, perasaan, emosi, dan keinginan anak. Di sisi lain, anak akan merasa didengarkan dan dihargai, sehingga cenderung untuk berbagi perasaan, pengalaman, dan kegelisahan yang mungkin timbul dalam pikirannya.

Komunikasi dua arah ini memfasilitasi dukungan mental dan emosional yang lebih baik, serta membantu orang tua memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan anak dalam menjaga study life balance.

2. Ajak anak untuk berkompetisi dengan dirinya sendiri

Orang tua di Indonesia cenderung membandingkan prestasi anaknya dengan orang lain. Alih-alih membandingkan anak dengan orang lain, fokus pada pertumbuhan pribadi dan perbaikan dari waktu ke waktu akan membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka.

Dalam menjalankan pendekatan ini, orang tua dapat memberikan dorongan positif terhadap usaha dan hasil yang diperoleh anak. Berikan pujian dan pengakuan atas usaha keras dan peningkatan yang dicapai anak. Lalu, ajarkan mereka untuk lebih banyak berkolaborasi daripada berkompetisi.

3. Berikan kebebasan bagi anak untuk menerapkan self management

Memberikan kebebasan kepada anak untuk menerapkan manajemen diri (self-management) adalah langkah yang bijak dalam mendukung mereka mencapai study life balance. Ketika anak diberikan ruang untuk mengelola waktu, tugas, kebutuhan, dan prioritas sendiri, mereka akan belajar menghargai tanggung jawab pribadi dan mengembangkan keterampilan.

Dengan memiliki kendali atas manajemen diri mereka sendiri, anak-anak akan merasa lebih berdaya dalam mengatasi tuntutan akademik dan tetap menjaga keseimbangan dengan aktivitas pribadi dan rekreasi.

4. Dorong anak untuk belajar dengan efektif

Orang tua perlu mendorong anak untuk belajar secara efektif. Ajak anak untuk menentukan tujuan belajarnya secara jelas dan spesifik, termasuk pada hasil yang ingin dicapai. Ini membantu mengarahkan usaha belajar mereka ke arah yang produktif dan mengurangi waktu yang terbuang sia-sia.

Selain itu, orang tua bisa mengajak anak untuk belajar dalam kelompok atau komunitas untuk meningkatkan pembelajaran kolaboratif dan saling mendukung. Cara ini memungkinkan anak berdiskusi dan bertukar pemahaman ketika dihadapkan dengan materi pelajaran yang sulit mereka kuasai.

Selanjutnya, orang tua juga bisa memanfaatkan platform belajar online yang bisa meningkatkan minat belajar anak, melalui materi pembelajaran yang disesuaikan dengan 3 karakter siswa, yaitu Visual, Audio, Kinesthetic (VAK).

5. Latih ketekunan anak

Melatih ketekunan anak untuk mencapai keseimbangan antara studi dan kehidupan adalah langkah penting yang juga harus diterapkan. Orang tua bisa memberi dukungan kepada anak agar tidak mudah menyerah ketika menghadapi sebuah masalah dalam proses belajarnya.

Dorong mereka untuk memecahkan masalah secara sistematis dan mencari solusi alternatif. Lalu, ajak anak untuk melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Bantu mereka berpikir bahwa kegagalan adalah bagian normal dari proses belajar.

Terkait dengan tips nomor 4, Kelas Pintar memberikan solusi berbasis teknologi untuk membantu para siswa agar bisa belajar dengan efektif dan efisien. Harapannya, teknologi ini bisa mengurangi kemungkinkan siswa merasa kelelahan akibat waktu belajar yang berlebih.

"Kami di Kelas Pintar terus berinovasi, salah satunya adalah dengan menghadirkan antarmuka baru yang didesain untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah dan menyenangkan," terang Ellenduani Aprila, Head Of Marketing Communication Kelas Pintar.

Dengan pembaruan antarmuka, Kelas Pintar berharap bisa membuat proses pembelajaran di Kelas Pintar menjadi lebih efektif dan efisien, baik secara upaya maupun waktu.

https://edukasi.kompas.com/read/2023/08/25/190000971/5-cara-orangtua-maksimalkan-potensi-anak-dengan-study-life-balance-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke