Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dosen Unesa Beri 5 Cara Menjaga Hubungan Senior dan Maba di Kampus

KOMPAS.com - Saat mahasiswa baru (maba) memasuki perguruan tinggi, ia sudah pasti akan berhubungan dengan mahasiswa lama atau yang sering disebut senior.

Sosok senior sebetulnya bisa membantu maba selama kuliah atau sampai lulus nanti.
Misalnya membantumu mengenali mata kuliah yang ada, berorganisasi, berkreasi bersama sampai saat lulus kamu bisa bertanya mengenai pekerjaan.

Tetapi tak semua hubungan senior dengan maba berjalan mulus. Ada banyak hubungan yang negatif bahkan tindakan bullying.

Menghindari hal tersebut, perlu adanya cara menjaga hubungan antara senior dan maba.

Dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Muhammad Danu Winata mengatakan, ada beberapa catatan hubungan maba dan senior di kampus yang perlu dikoreksi dan diperbaiki.

Seperti tradisi menghormati berlebihan kepada senior. Ternyata masih banyak senior yang ingin dikultuskan atau dihormati secara lebih oleh juniornya. Kemudian, otoriter atau merasa memiliki power di kampus sehingga cenderung memerintah atau menyuruh.

Selain itu, senior kerap berbicara tinggi dengan kalimat yang menunjukkan jika dirinya adalah sosok yang lebih hebat daripada seorang maba.

Danu Winata juga menilai, banyak senior yang mendikte atau mendoktrin para maba
sehingga mengganggu pengembangan diri maba.

"Memang tidak semua senior otoriter, ingin didewakan dan mempelonco juniornya. Namun, di kampus masih ada yang begitu. Pun doktrinasi kontraproduktif yang mengarah ke hal-hal negatif. Itu semua harusnya ditinggalkan," ucapnya, dilansir dari laman Unesa.

Agar tak ada masalah seperti itu, Danu yang merupakan pembina organisasi mahasiswa itu memberikan 5 cara membangun hubungan positif dan produktif antara maba dan seniornya di kampus.

Pertama adalah membangun hubungan respect. Yaitu antara junior dan senior di kampus harus saling menghormati. Junior menghormati senior, begitupun sebaliknya. Sebaiknya hindari relasi gaya militeristik yang kaku atau harus patuh.

Kedua, jangan egaliter. Hubungan antara junior dan senior harus setara atau sama. Prinsip ini harus ditanam dan dipahami baik-baik, sebab status mahasiswa sama saja, baik itu yang maba atau yang lama.

Bedanya hanya dari segi waktu masuk kuliah saja senior lebih dulu masuk, sementara maba baru mengenal kehidupan kampus.

Ketiga, saling melengkapi. Seorang maba dan senior, relasinya harus saling melengkapi atau berkolaborasi. Kendati senior lebih dulu kuliah, belum tentu lebih tahu banyak hal. Apalagi sekarang ini sumber belajar dan informasi sangat melimpah.

Sudah tidak ada lagi istilah senior lebih paham atau paling benar di semua hal, karena ilmu pengetahuan atau skill mudah didapatkan.

Sudah banyak bukti, mahasiswa antar angkatan seling kolaborasi menghasilkan karya dan inovasi yang lolos pendanaan pusat (kementerian).

Keempat, bangun ekosistem teman sharing. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, karena itu relasi di kampus sebaiknya atas asas pertemanan untuk saling melengkapi.

Senior yang lebih paham kehidupan kampus, perlu sharing ke juniornya dengan cara yang tidak mendikte baik itu soal akademik maupun non-akademik.

Contohnya, bagaimana menang kompetisi atau lomba tingkat regional-internasional dan sebagainya. Intinya ada upaya saling melengkapi untuk kesuksesan masing-masing.

Kelima, bangun komunikasi melalui diskusi. Maba dan senior biasanya bertemu di kegiatan kuliah atau diskusi.

Sebaiknya forum-forum diskusi ini tidak berisi doktrin, tetapi lebih ke diskursus yang menumbuhkan ide dan gagasan kreatif antara mahasiswa lama maupun baru. Selain itu, juga perlu mengedepankan hal-hal yang sifatnya dialogis dan transfer knowledge.

https://edukasi.kompas.com/read/2023/08/27/141312171/dosen-unesa-beri-5-cara-menjaga-hubungan-senior-dan-maba-di-kampus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke