Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Jenis Tes Akademik dan Bahasa untuk Kuliah ke Luar Negeri

KOMPAS.com - Melanjutkan studi ke kampus di luar negeri merupakan satu langkah yang memerlukan persiapan matang.

Calon mahasiswa perlu menempuh beberapa ujian yang menjadi syarat standar untuk diterima di universitas-universitas di seluruh dunia, baik ujian akademis maupun sertifikasi bahasa.

Kebanyakan dari kita hanya mengenal ujian TOEFL dan IELTS sebagai syarat utama, padahal terdapat ragam tes lain yang dapat juga menjadi persyaratan penting dalam proses seleksi universitas luar negeri untuk sejumlah negara.

Melansir dari Instagram konsultan kuliah luar negeri Kobi Education, berikut 5 jenis tes umum yang bisa dipersiapkan untuk kuliah S1 ke luar negeri

1. A Level

A-level, atau "Advanced Level", adalah sistem ujian tingkat tinggi yang umumnya digunakan di Inggris, Wales, dan beberapa negara lainnya sebagai persiapan untuk masuk ke perguruan tinggi atau universitas.

Ujian A-level biasanya diambil oleh siswa di usia 16 hingga 18 tahun, dengan biaya tes mulai dari Rp 2 juta rupiah.

Secara ringkas, A-level adalah kualifikasi berbasis mata pelajaran yang diakui secara internasional dan diperlukan untuk masuk ke beberapa program universitas dan kesempatan pelatihan.

Siswa biasanya mengikuti ujian A-level dalam dua tahun terakhir sekolah menengah mereka, dan mereka dinilai dengan skala A hingga E.

Materi tes A-level menyesuaikan dengan mata pelajaran yang ingin mereka pelajari di universitas, seperti Matematika, Fisika, Kimia, Inggris, dsbnya. Setiap mata pelajaran akan diuji secara terpisah dengan ujian yang berbeda, dengan durasi tes sekitar 2-3 jam per mata pelajaran.

2. SAT

Scholastic Assessment Test (SAT) umumnya diperlukan bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, atau Australia. Ujian ini mengukur kemampuan matematika dan literasi siswa. Biaya tes ini mulai dari Rp 2 juta.

Nilai SAT diberikan dalam rentang 400 hingga 1600 poin, yang merupakan hasil gabungan dari kedua bagian matematika dan literasi. Setiap bagiannya memiliki rentang 200-800.

Durasi tes ini akan berlangsung selama 3 jam 50 menit. Mayoritas pertanyaan dalam ujian SAT merupakan bentuk pilihan ganda, walaupun beberapa soal matematika meminta kamu untuk menulis jawaban sendiri daripada memilihnya dari opsi yang diberikan.

3. IELTS

IELTS, singkatan dari "International English Language Testing System",merupakan ujian bahasa Inggris yang digunakan secara internasional untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris bagi non-penutur asli bahasa Inggris.

IELTS dirancang untuk menilai kemampuan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis dalam bahasa Inggris. Setiap komponen diberi nilai secara terpisah, dan skor total IELTS diberikan dalam rentang 0 hingga 9.

Skor ini mencerminkan tingkat kemampuan bahasa Inggris peserta, di mana 9 menunjukkan tingkat penguasaan yang sangat baik, sementara 0 menunjukkan bahwa tes tidak diikuti.

Total keseluruhan durasi tes ini berkisar 3 jam 15 menit. Lalu, untuk biaya tesnya di mulai dari Rp 2.8 juta.

3. TOEFL

TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah tes standar yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang yang bukan penutur asli bahasa Inggris.

Ujian TOEFL dirancang untuk mengevaluasi kemampuan calon dalam berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis dalam bahasa Inggris dengan tujuan mengukur kesiapan mereka untuk berinteraksi dalam lingkungan akademik dan profesional.

Terdapat 4 jenis format tes TOEFL:

a. TOEFL iBT (Internet-based Test): tes ini merupakan jenis tes terbaru yang diselenggarakan oleh Educational Testing System (ETS). Ujian ini dianggap memiliki elemen penilaian yang serupa dengan IELTS, karena mencakup penilaian terhadap kemampuan mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara.

Namun, seperti namanya, TOEFL iBT dilaksanakan secara daring melalui internet, sehingga peserta tes akan menjalankannya melalui komputer yang terhubung dengan jaringan internet.

b. TOEFL PBT (Paper-based Test): meskipun kurang umum digunakan, TOEFL PBT masih tersedia di berbagai institusi pendidikan di Indonesia. Dalam TOEFL PBT, peserta akan diminta untuk mengisi lembar jawaban ujian menggunakan pensil.

Lembar jawaban ini nantinya akan diberikan kembali kepada pengawas lalu diperiksa menggunakan alat khusus. Komponen yang dinilai dalam tes ini yaitu listening, structure and written expression, reading comprehension, dan writing.

c. TOEFL ITP (Institutional Testing Program): TOEFL ITP dirancang untuk penggunaan di lingkungan pendidikan formal, seperti di sekolah atau universitas. ITP lebih sering digunakan untuk keperluan penempatan dan pengukuran kemampuan bahasa Inggris di tingkat institusi. Skor TOEFL ITP biasanya tidak diakui sebagai persyaratan masuk oleh perguruan tinggi internasional.

Aspek-aspek yang dievaluasi dalam tes TOEFL ITP cenderung lebih sederhana daripada yang lain, meliputi pemahaman mendengarkan, membaca, dan struktur serta ekspresi tertulis. Dengan kata lain, ini hanya mengukur kemampuan pasif dalam menggunakan bahasa Inggris.

d. TOEFL CBT (Computer-based Test): salah satu format tes TOEFL yang telah digantikan oleh TOEFL iBT.  TOEFL CBT dahulu merupakan opsi bagi calon peserta tes TOEFL sebelum format iBT menjadi lebih umum dan mendominasi.

TOEFL CBT adalah ujian bahasa Inggris yang diambil melalui komputer. Serupa dengan TOEFL iBT, TOEFL CBT juga mengukur kemampuan bahasa Inggris dalam empat komponen utama: mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Namun, perbedaan utama antara CBT dan iBT terletak pada platform dan teknologinya saja.

5. TOEIC

TOEIC, yang merupakan singkatan dari "Test of English for International Communication," adalah ujian standar yang difokuskan pada kemampuan berbahasa Inggris dalam konteks komunikasi internasional di lingkungan bisnis dan pekerjaan. Tes ini banyak diterima di Jepang dan Korea Selatan.

TOEIC memiliki dua format utama, yaitu TOEIC listening and reading dan TOEIC speaking and writing. TOEIC memberikan skor dalam rentang 10 hingga 990, dengan skor terpisah untuk bagian mendengarkan dan membaca.

Durasi tes ini berkisar 2 jam 30 menit. Lalu, untuk biasa tesnya dimulai dari Rp 700 ribu - 1.5 juta.

Nah, itu dia 5 jenis tes umum yang biasanya diperlukan untuk kuliah S1 ke luar negeri. Dengan memahami variasi tes yang ada, kamu dapat mengambil langkah persiapan yang tepat guna meningkatkan peluang diterima di program S1 internasional yang diidamkan.

https://edukasi.kompas.com/read/2023/09/14/190000571/5-jenis-tes-akademik-dan-bahasa-untuk-kuliah-ke-luar-negeri-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke