KOMPAS.com - Demi mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) bertalenta, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melanjutkan kerjasama dengan Pemerintah Korea Selatan melalui KOICA.
Kerjasama ini berupa Smart Factory dan Cloud-Big Data yang telah dijalankan oleh UMN dengan pemerintah Korsel bekerja sama dengan Silla University Korea.
KOICA merupakan organisasi pemerintah yang didirikan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan untuk meningkatkan efektivitas program bantuan hibah Korea Selatan untuk negara berkembang dengan melaksanakan program pemerintah.
Untuk terus menindaklanjuti program ini, secara khusus Menteri Kerja Sama Pembangunan Internasional Korea Selatan Hahn Gyeong-Phil ikut melihat Lab Cloud Big Data yang ada di Gedung D Lantai 11, PK. Ojong - Jakob Oetama Tower pada hari Rabu, 20 September 2023.
Dr. Ninok Leksono selaku Rektor Universitas Multimedia Nusantara menyebutkan bagaimana program ini sangat baik untuk menambah wawasan peserta.
“Semua equipment, alat, dan fasilitas telah digunakan secara efektif oleh siswa. Saya berharap kolaborasi ini bisa secara terus, dan meeting pada hari ini bisa menambah pengetahuan”, ujar Ninok, dilansir dari rilis UMN.
Tahun 2021 terdapat proposal anggaran senilai 898 juta Won Korea berhasil diterima, dan sudah dijalankan dengan memberikan pelatihan di bidang Smart Factory dan Cloud Big Data secara gratis kepada para lulusan perguruan tinggi di wilayah Provinsi Banten dan sekitarnya. Tujuannya untuk meningkatkan skill dan employability.
Sementara, Andrey Andoko selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Multimedia Nusantara menyebutkan bahwa program ini memang ditujukan untuk masyarakat Indonesia baik yang sedang studi ataupun lulus studi.
“Program ini ditujukan untuk masyarakat Indonesia agar lebih mahir dalam bidang teknologi, sehingga program ini memang diajar oleh dosen yang berpengalaman lama di bidangnya dan peserta akan disalurkan pada perusahaan-perusahaan Korea”, tutur Andrey.
Selama kurang lebih 2,5 tahun kerjasama antara UMN dengan Silla University dan KOICA telah sukses menyelesaikan Training Program KSU4IRTC dengan total 170 alumni yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Banten.
Peserta diberikan pelatihan intensif selama 7 sampai 8 minggu langsung oleh para dosen UMN dengan kurikulum yang dirancang oleh Silla University.
Terdapat 2 bidang (track) yang ditawarkan yakni Smart Factory, untuk lulusan program studi teknik elektro, teknik mesin, dan sejenisnya, serta Cloud Big Data untuk lulusan program studi informatika, sistem informasi, teknik computer, bisnis dan lainnya.
Pada pertemuan ini juga ada diskusi mengenai lanjutan program batch 5 dengan visi dan tujuan yang berbeda dari program sebelumnya.
Andrey juga menyampaikan harapannya akan adanya program-program yang lain. Tentunya pada batch 5 akan ada tujuan dan visi yang berbeda dari program ini.
“Tujuan dan goals dari program ini tentu nya tetap sama, namun yang menjadi kebutuhan tetap disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh industri saat ini. Seperti pada perusahaan Hyundai Indonesia yang saat ini membutuhkan pengetahuan mengenai baterai mobil listrik”, ujar Andrey.
Program kerjasama antara UMN, Silla University dan KOICA diharapkan dapat memberikan skill dan kompetensi untuk generasi muda, dan menjadi bekal untuk masyarakat karena hal tersebut dibutuhkan melihat perkembangan revolusi industri 5.0 saat ini.
Di sisi lain, perwakilan dari Wakil Kementerian Kerjasama Pembangunan Internasional HAHN, Gyeong-Phil merasa senang dapat datang ke UMN. Ia juga senang terhadap kerjasama yang dilakukan dengan UMN.
“Dengan adanya kerja sama antar KOICA, Silla University, dan UMN sudah menjadikan infrastruktur untuk edukasi, dan UMN sendiri turut membantu dalam membesarkan dan memperluas program”, ucap Hahn Gyeong-Phil.
Gyeong-Phil mengatakan harapan besar akan program ini. ”Semua kesempatan terbuka, nanti kalau Indonesia sudah menerapkan seluruh informasi, teknologi, dan pengalamannya dari Korea lalu dikembangkan pada hal yang lebih baru, maka bukan tidak mungkin gantian bertukar ilmu,” ucap Gyeong-phil.
Tidak hanya itu, terdapat diskusi mengenai program-program yang akan mendatang.
Dalam diskusi ini membahas mengenai kesempatan-kesempatan yang bisa membantu mahasiswa di masa depan.
Manajer Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah Korea Kim Jeong Min menyebutkan bahwa internship di perusahaan korea dan research community oleh dosen bisa menjadi pertimbangan dan diskusi dari kedua belah pihak.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/09/22/114129871/cetak-sdm-unggul-bidang-teknologi-umn-perkuat-kerja-sama-dengan-koica