KOMPAS.com - Siswa kelas X yang sedang belajar sejarah manusia purba, ini informasi mengenai jenis manusia purba di Indonesia.
Ternyata, di Indonesia juga banyak ditemukan fosil dari manusia purba yang hidup jutaan tahun yang lalu.
Dilansir dari laman SMAN 13 Semarang, ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Apa saja jenis manusia purba tersebut?
Jenis manusia purba di Indonesia
Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus Paleojavanicus merupakan manusia purba tertua di Indonesia. Diperkirakan Meganthropus Paleojavanicus sudah ada sejak 1,9 juta tahun yang lalu di wilayah Jawa.
Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo oleh G.H.R. von Koenigswald, seorang paleoantropologi dari Belanda pada tahun 1941.
Fosil yang ditemukan adalah fragmen rahang bawah sebelah kanan, rahang atas sebelah kiri dan gigi lepas.
Penamaan “Meganthropsu Paleojavanicus” berasal dari mega yang berarti besar, anthropus yang berarti manusia, paleo berarti tua, dan javanicus yang berarti dari Jawa.
Ciri–ciri Meganthropus Paleojavanicus:
Pithecanthropus Mojokertensis
Sedangkan Pithecanthropus Mojokertensis dapat diartikan sebagai manusia kera dari Mojokerto. Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh von Koenigswald pada 1936 di Perning, Mojokerto, Jawa Timur.
Temuan fosil berupa fosil tengkorak anak–anak, atap tengkorak, rahang atas, rahang bawah dan gigi lepas.
Diperkirakan Pithecanthropus Mojokertensis hidup pada 30.000 hingga jutaan tahun yang lalu.
Ciri–ciri Pithecanthropus Mojokertensis:
Pithecanthropus Erectus
Manusia purba Pithecanthropus Erectus ditemukan di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur pada 1891 oleh Eugene Dubois. Fragmen yang ditemukan adalah rahang pendek dan sebagian geraham manusia.
Diperkirakan manusia purba ini hidup antara 700.000 hingga satu juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sebesar 900 cc.
Eugene Dubois menyatakan bahwa Pithecanthropus Erectus adalah missing link mata rantai perkembangan kera dan manusia. Hal ini kemudian memunculkan beragam kontroversi.
Ciri–ciri Pithecanthropus Erectus:
Homo Wajakensis
Manusia purba Homo Wajakensis ditemukan pertama kali oleh B.D. van Rietschoten pada 1889 di Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur.
Fosil yang ditemukan yaitu tengkorak, fragmen rahang bawah, dan beberapa ruas tulang leher. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Eugene Dubois dilokasi yang sama pada tahun berikutnya.
Fragmen fosil yang ditemukan yaitu tengkorak, rahang atas dan bawah, tulang paha, dan tulang kering. Homo Wajakensis diperkirakan hidup sekitar 40.000 tahun yang lalu.
Ciri–ciri Homo Wajakensis:
Homo Soloensis
Homo Soloensis merupakan manusia purba yang paling maju dibandingkan dengan manusia purba yang lain.
Homo Soloensis ditemukan oleh Oppenorth, von Koenigswald dan ter Haar pada 1931 hingga 1933 di Ngandong, Bengawan Solo dan Sambungmacan, Sragen.
Fragmen yang ditemukan adalah 14 tengkorak, 2 tulang kering dan tulang panggul. Diperkirakan manusia purba ini hidup pada 117 hingga 108 ribu tahun yang lalu.
Ciri-ciri Homo Soloensis:
Homo Floresiensis
Adapun Homo Floresiensis ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood bersama tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada September 2003 di Gua Liang Bua, Flore.
Penemuan fosil pada penelitian ini adalah tengkorak manusia berukuran mungil. Diperkirakan ukuran tubuh dari Homo Floresiensis tidak lebih besar dari anak usia lima tahun.
Diperkirakan manusia purba ini hidup pada 18.000 tahun yang lalu bersama gajah pigmi (gajah kerdil) dan kadal–kadal raksasa (komodo).
Ciri–ciri Homo Floresiensis:
https://edukasi.kompas.com/read/2023/09/25/092700871/jenis-manusia-purba-di-indonesia-info-bagi-siswa-kelas-x