KOMPAS.com - Penerbit Bentang Pustaka meluncurkan buku yang berjudul "Tumbuh Meski Tak Utuh" pada Sabtu (21/10/2023) di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta Pusat.
Diketahui, buku ini telah dijual secara preorder pada awal bulan Oktober 2023 dan sudah terjual sebanyak 1.000 ribu buku.
Terdapat 20 penulis yang terlibat dalam buku ini. Mereka adalah penulis terpilih dari workshop yang diadakan oleh bentang pustaka dan career class (platform pengembangan diri dan karir).
Penulis-penulis ialah Adhinda Thasya, Ariek Dimas, Aufa S. Nisa, Clara Ika, Deby Rosselinni, Faradilla Rieka, Indah Aulia, Khairunnisa, Monica Fitriani, Nabila Ghaida, Nabila N. Harris, Novi Ahimsa, Nyda Afsari, Putri Utami, Repeatasari, Sani Asmi, Shalvia Shahya, Silvi Kusuma, Syahfitri Amalia, dan Yesahta Rinda. Mereka sepakat untuk disebut sebagai penulis caraka.
Pada buku terdapat 20 judul cerpen tema yang beragam seperti cinta, persahabatan, keluarga, karir, dan pernikahan. Setiap cerpen berisikan cerita masalah hidup yang berbeda-beda.
Salah satunya adalah kisah tokoh yang memiliki permasalahan dalam pernikahan dan mencari jalan keluar terbaik untuk mempertahankan rumah tangganya.
Sesuai dengan judulnya, secara keseluruhan buku tersebut ingin mengajak pembaca untuk terus bertumbuh meski setiap orang diberikan ujian hidup yang berbeda dan memiliki banyak kekurangan. Karena manusia tidak ada yang sempurna dan utuh.
Selain itu, ingin membuat pembaca dapat menjalani hidup dengan rasa syukur dan tidak perlu menyalahkan keadaan.
Buku ini dapat dibaca untuk semua kalangan usia baik remaja maupun orang tua. Diharapkan, pembaca dapat menjadi lebih kuat dan bisa melewati setiap proses hidup termasuk pendewasaan diri dengan bijak.
Dhewiberta, editor bentang pustaka mengatakan bahwa ia melihat setiap tulisan dari buku ini menarik untuk diangkat menjadi tulisan dan memberikan banyak nilai-nilai positif kepada pembaca.
"Sebagai penerbit kami bekerja bukan sekedar untuk profit, tetapi kami juga punya nilai-nilai kebaikan. Ide-ide mereka memiliki manfaat bagi masyarakat," kata Dhewiberta di Jakarta pada (21/10/2023).
Sementara itu, Deby Rosselinni yang merupakan salah satu penulis buku mengatakan bahwa dalam cerpen yang ia tulis ia ingin mengajak pembaca tidak insecure saat memiliki keluarga broken home.
"Ketika seseorang memiliki keluarga yang tidak utuh, maka ia merasa tidak layak untuk dicintai oleh siapapun," kata Deby.
Padahal, setiap orang berhak untuk dicintai dan mencintai orang lain terlepas dari bagaimana kondisi keluarga dan lingkungannya. Tidak perlu merasa insecure, tetapi jadikan pengalaman buruk tersebut sebagai bekal untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Selain itu, kehadiran rasa cinta yang diberikan dari orang lain juga dapat mengubah seseorang menjadi pribadi yang lebih optimis dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
"Cinta bukan hanya sekedar romantis-romatis saja tetapi bagaimana kehadiran cinta dapat melahirkan kembali diri kita. Ketika kita mendapatkan cinta dari orangtua atau orang lain, maka kita akan kembali lahir menjadi pribadi yang lebih bersemangat," ujar Deby.
Acara ini juga dihadiri oleh Gola Gong selaku duta baca Indonesia periode 2021-2025. Ia mengapresiasi buku tersebut dan berharap kedepannya akan ada buku-buku pengembangan diri lain yang diterbitkan.
"Saya berharap kedepannya akan lebih banyak buku-buku seperti ini yang diterbitkan," kata Gola.
Gola juga berharap banyak penulis-penulis lain yang mampu menuangkan idenya dalam bentuk buku.
"Karena menurut saya, kita itu bukan darurat membaca tetapi darurat buku. Jadi kita butuh lebih banyak penulis-penulis lain untuk menciptakan karya," kata Gola.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/10/23/130000971/buku-tumbuh-meski-tak-utuh-ubah-insecure-jadi-bersyukur-