KOMPAS.com - Mahasiswa kini harus aktif di mana saja. Tak hanya itu organisasi di kampus, mahasiswa juga bisa mencari kesibukan lain yang positif.
Seperti memanfaatkan waktu luang untuk bekerja. Jadi, sekarang ini mahasiswa juga dapat kuliah sambil kerja.
Tapi, bagaimana cara mengatur waktu antara kesibukan kuliah dan bekerja? Apa saja yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk sambil kerja?
Dilansir dari laman Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), ada cara mengatur kesibukan kuliah sambil kerja, ini infonya.
Cara mengatur kesibukan kuliah dan kerja
1. Bisa manajemen waktu
Lantaran kini kegiatanmu sudah double sibuknya, prioritaskan waktumu untuk belajar dan bekerja.
Kesampingkan dulu kemalasan dan godaan-godaan untuk rebahan, main game sampai larut malam, berlama-lama nongkrong, atau scrolling media sosial hingga berjam-jam.
Pastikan bahwa semua tugas dan kewajibanmu sudah selesai terlebih dahulu. Kamu juga harus mengatur jadwal sehari-hari dengan teratur.
Sebelum memulai perkuliahan atau bekerja, pastikan jadwal kelas dan waktu kerjamu tidak bertabrakan. Misalkan dengan mencari pekerjaan freelance, part-time atau yang menggunakan sistem shift, sehingga jika kamu kuliah pagi sampai siang, kamu bisa bekerja di sore atau malam.
2. Samakan jurusan kuliah dengan pekerjaannya
Jika pekerjaanmu sejalan dengan jurusan yang diambil, kamu bisa langsung mempraktekkan teori-teori yang dipelajari saat kuliah di tempat kerja.
Sebaliknya, tugas-tugasmu di kantor juga bisa membantumu memahami teori yang sedang kamu pelajari di bangku kuliah.
3. Bisa pertimbangkan jaraknya
Adapun cara berikutnya ialah memilih kantor atau kampus yang saling berdekatan, dan pastikan juga terjangkau dari tempat tinggalmu.
Perjalanan yang terlalu jauh akan menghabiskan waktu dan energi yang seharusnya dapat digunakan untuk bekerja atau belajar.
4. Pilih yang online jika bisa
Baik itu kuliah online, atau pekerjaan yang bisa dilakukan secara remote. Perkembangan dunia digital dengan segala tools dan fasilitasnya kini memungkinkanmu untuk bekerja atau kuliah dari manapun, kapanpun, fleksibel menyesuaikan jadwal kegiatanmu.
5. Bisa jelaskan keadaanmu
Ketika wawancara kerja, kamu harus menjelaskan apa adanya yakni masih kuliah. Kamu juga harus komunikasi pada atasan atau rekan kerja bahwa kamu maish kuliah.
Selain itu, beritahukan juga keadaanmu kepada dosen atau dosen pembimbingmu jika perlu.
Saat ada kerja kelompok, beri pengertian pada teman-teman kuliahmu agar mereka dapat memahami bahwa dengan padatnya jadwalmu, kalian harus bisa mengerjakan tugas dengan efektif dan efisien, tanpa harus kelamaan nongkrong.
6. Harus jaga kesehatan
Jangan sampai kamu banyak aktivitas hingga lupa istirahat. Maka harus bisa menjaga kesehatan fisik maupun mental.
Jaga juga stres level-mu. Saat sudah merasa kewalahan atau mulai tertekan, luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri. Selipkan waktu untuk berolahraga, bersosialisasi, atau me time.
Sehingga saat tiba waktunya kamu kembali digempur segala tugas dan pekerjaan, kamu siap untuk menjadi lebih produktif lagi.
7. Bisa selesaikan tugas dengan baik
Tunjukkan performa yang baik di kedua kegiatanmu. Jangan karena kamu sudah bekerja, kuliahmu jadi keteteran sehingga IP kamu jeblok.
Atau karena kuliah terasa lebih fun, kamu jadi bekerja seadanya saja asal dapat gaji. Seimbangkan keduanya, agar dapat meraih hasil yang maksimal.
Jadi itulah beberapa cara mengatur kesibukan antara kuliah sambil kerja yang bisa dicoba oleh mahasiswa sejak duduk di bangku kuliah.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/11/02/093741871/7-cara-mengatur-kesibukan-kuliah-sambil-kerja