KOMPAS.com - Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
Generasi muda saat ini juga menjadi dominasi populasi dalam bonus demografi tahun 2030-2045. Melihat hal tersebut, peran mereka sangat penting dalam memberikan ide dan terlibat dalam pengambilan keputusan.
Melalui Youth as Research-Tanoto Student Research Awards (YAR-TSRA) dapat menjadi wadah generasi muda untuk menyuarakan gagasan berbasis data untuk berkontribusi dalam penyusunan kebijakan dan pembangunan.
Tahun ini, terdapat 3 tema besar yang diberikan yaitu perubahan iklim, pendidikan dan kesehatan. Acara ini diikuti oleh 115 peserta dari 6 universitas ternama di Indonesia yaitu Universitas indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, dan Institut Pertanian Bogor.
Inge Kusuma, Country Head Tanoto Foundation Indonesia mengatakan bahwa acara ini diselenggarakan untuk membentuk dan menciptakan pemimpin di masa depan.
“Selain menjadi misi dari yayasan kami, tentu saja kami ingin mendorong generasi muda untuk menjadi pemimpin yang baik. Mereka harus mengerti berbagai macam hal,” kata Inge pada acara YAR-TSRA di Jakarta pada Selasa (14/11/2023).
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan memberikan inovasi-inovasi baru terkait dengan tema yang telah ditentukan. Beberapa inovasi menarik yang telah mereka buat seperti masalah stunting, inovasi untuk penyakit ginjal, dan inovasi pembangkit listrik mikrohidro.
Diharapkan, inovasi tersebut dapat menjadi masukkan dan saran bagi pemangku kepentingan terkait dalam pembuatan kebijakan publik.
“Dampak dari acara ini adalah kami ingin membantu dan membangun generasi pemimpin yang sangat baik yang terutama membuat dampak sosial di negara ini,” kata Inge.
Sementara itu, Maki Katsuno Hayashikawa, Direktur UNESCO Jakarta mengatakan bahwa ia sangat bangga dapat menyelenggarakan acara ini di Indonesia.
“UNESCO sangat bangga untuk berkolaborasi bersama Tanoto Foundation untuk program generasi muda," kata Maki.
"Bagi UNESCO sendiri, generasi muda adalah prioritas usia dalam semua program UNESCO dan berkomitmen untuk menyuarakan suara anak muda ke ekosistem pemerintah,” kata Maki.
Menurut Maki, suara dan ide dari generasi muda sangat dibutuhkan untuk berbagai kepentingan di masa yang akan datang.
Ia juga turut mengapresiasi inovasi-inovasi yang telah dibuat oleh para mahasiswa.
“Inovasi yang mereka berikan sangat menginspirasi. Selain kreatif dan inovatif, ternyata hasil-hasil riset mereka juga sangat kritis terkait masalah-masalah disekitar mereka,” kata Maki.
Dalam acara ini, turut hadir Chelsea Islan, Youth Representative, Activist, and Actor. Ia mengatakan bahwa generasi muda harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
“Kaum muda harus terlibat pengambilan keputusan. Sebagai youth representative, saya yakin banyak ide dan pemikiran di usia muda,” kata Chelsea.
Ia juga mengajak generasi muda untuk bekerja dan bergerak bersama untuk menciptakan generasi yang berkualitas.
“Kedepannya saya berharap lebih banyak organisasi yang lebih berfokus terhadap kualitas generasi,” kata Chelsea.
https://edukasi.kompas.com/read/2023/11/18/135148171/unesco-dan-tanoto-dorong-generasi-muda-suarakan-gagasan-dan-inovasi