Menuju Internasionalisasi, Universitas Pembangunan Jaya Perkuat Kerja Sama

KOMPAS.com - Rektor Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Yudi Samyudia mengatakan, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membawa internasionalisasi perguruan tinggi di Indonesia.

Sebagai langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan mengadakan pertukaran mahasiswa dari luar negeri ke Indonesia untuk memberikan pengalaman yang baru.

"Penting juga untuk membawa mahasiswa dari luar ke dalam negeri," kata Yudi dalam acara diskusi bertemakan Internationalisation in Higher Education di Kampus UPJ, Tangerang Selatan, Rabu (31/7/2024).

Selain membawa mahasiswa luar ke dalam negeri, langkah internasionalisasi juga bisa dilakukan dengan membawa mahasiswa Indonesia untuk melakukan pertukaran mahasiswa ke luar negeri.

Saat ini, kata Yudi, Indonesia susah memiliki program mumpuni yakni Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) yang bisa membawa mahasiswa untuk belajar di luar negeri.

Selain itu, Yudi mengingatkan pentingnya kerja sama riset dengan kampus luar negeri dan serta membawa digitalisasi ke perguruan tinggi.

Menurut Yudi, saat ini Indonesia sudah mengalami percepatan dalam penggunaan teknologi akibat pandemi Covid-19. Hal itu berdampak besar dan membuat masyarakat mau tidak mau belajar menggunakan teknologi.

Namun, untuk membawa digitalisasi ke perguruan tinggi, lanjut Yudi, tidak mudah, karena diperlukan kurikulum yang mumpuni.

"Tanpa kurikulum yang mumpuni, hampir tidak mungkin untuk melakukan digitalisasi di kampus. Oleh karena itu, kami berterima kasih pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memberikan fleksibilitas," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pro-Vice Chancellor and Provost Western Sydney University Indonesia Prof. Amir Mahmood menambahkan, untuk melakukan internasionalisasi juga diperlukan kolaborasi riset dengan perguruan tinggi luar negeri.

Menurut Prof. Amir, tanpa adanya kolaborasi sangat sulit untuk melakukan internasionalisasi di perguruan tinggi.

"Tanpa adanya kolaborasi riset sangat sulit untuk melakukan internasionalisasi perguruan tinggi," jelas Prof. Amir.