Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lee Kuan Yew: Sejarah Hormati Soeharto

Kompas.com - 28/01/2008, 10:06 WIB

SINGAPURA, SENIN - Sejarah akan menempatkan mantan presiden RI HM Soeharto pada "posisi kehormatan". Pernyataan belasungkawa ini disampaikan oleh sahabat lama Pak Harto, mantan perdana menteri Singapura, Lee Kuan Yew dalam sebuah surat untuk salah satu putri presiden kedua RI itu, Siti Hardiyanti Rumana.
  
"Selama beberapa dasawarsa, Pak Harto telah menunjukkan jati dirinya sebagai sosok yang  memegang teguh perkataannya. Apapun yang ia janjikan akan dilakukannya. Pak Harto adalah seorang tokoh yang berkarakter pendiam tetapi ulet," ujar Lee Kuan Yew.

"Pak Harto tidak bertanggungjawab terhadap masalah hutang luar negeri dari sejumlah perusahaan dan bank di Indonesia sehingga mengakibatkan terperosoknya nilai rupiah," jelas Lee Kuan Yew dalam suratnya. "Kaum muda tidak mengetahui bagaimana Indonesia tercebur ke dalam kekelaman situasi ekonomi yang diwarnai hiper-inflasi sebelum September 1965. Di bawah kepimpinan Pak Harto, Indonesia berhasil keluar dari kekelaman tersebut dan menggoreskan sejarah keberhasilan ekonomi," kata Lee Kuan Yew, yang disebut sebagai bapak pendiri Singapura.
 
Lee Kuan Yew, yang saat ini menjabat Menteri Senior Singapura dari kabinet putranya Perdana Menteri Lee Hsien Loong, mengaku pertama kali bertemu dengan Pak Harto tahun 1970. Kedekatan hubungan Lee Kuan Yew terbentuk karena ia menjabat sebagai perdana menteri Singapura selama Soeharto berkuasa sebagai pemimpin Orde Baru sejak tahun 1966. Soeharto meletakkan jabatannya hampir 10 tahun lalu di tengah gelombang unjuk rasa dan aksi kerusuhan yang melanda Indonesia akibat merosotnya nilai rupiah yang terimbas oleh krisis ekonomi regional.

Lee Kuan Yew sempat menjenguk Pak Harto yang terbaring di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta 2 pekan lalu sebelum kematian menjemput presiden RI kedua ini Minggu (27/1).  (AFP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com