Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paramadina Wajibkan Mata Kuliah Antikorupsi

Kompas.com - 30/05/2008, 12:18 WIB

Laporan wartawan Kompas Yurnaldi

JAKARTA, JUMAT - Guna membantu upaya pencegahan korupsi yang sulit diberantas di Indonesia, Universitas Paramadina mulai semester ini mewajibkan seluruh mahasiswanya mengambil mata kuliah Antikorupsi. Para mahasiswa akan dibekali materi dan buku pegangan yang sudah disiapkan pihak universitas.

"Jika berbagai perguruan tinggi lain memberikan mata kuliah serupa sebagai salah satu pilihan, maka di Universitas Paramadina merupakan mata kuliah wajib untuk semua mahasiswa," kata Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Jumat (30/5) di Jakarta.

Menginjak usianya yang ke-10, perguruan tinggi yang didirikan Nurcholish Madjid itu telah menetapkan kebijakan tersebut sebagai sebuah proyek percontohan. Nantinya, setelah berjalan selama setahun, ditilik, dievaluasi, dan memperoleh penyempurnaan, maka tahun depan mata kuliah tersebut disajikan secara online, sehingga bisa diunduh atau diakses perguruan tinggi lain dan pihak-pihak yang berkepentingan mana pun.

Menurut Anies, ketika online pihak Paramadina tidak akan menyertakan logo atau perangkat legal Universitas Paramadina. "Maksudnya agar orang tidak khawatir dengan hak cipta, karena yang kami inginkan adalah adanya multiplikasi materi ini, sehingga semu buku dan materi mata kuliah antikorupsi ini bisa menjadi milik umum," kata Anies.

Yang menarik, tambah Anies, secara teknis kuliah wajib ini akan dilengkapi dengan kuliah-kuliah umum yang diberikan oleh para praktisi seperti pakar hukum, KPK, polisi dan lain-lainnya, setelah tiap tiga kali pertemuan di kelas.

Hal menarik lainnya adalah mewajibkan mahasiswa membuat karya tulis (paper) berdasarkan investigasi dan praktik sehari-hari di lapangan. Mereka, misalnya, diminta mengikuti kegiatan polisi dari dekat, mengintip kegiatan proses pembuatan KTP atau SIM, mengamati pungli yang dialami sopir taksi dan angkutan umum di jalan, praktik sejenis di bandara, dan sebagainya.

Pokoknya, lanjut Anies, lewat investigasi itu, diharapkan mahasiswa bisa melihat langsung dan membuat karya ilmiah yang berkenaan dengannya, lengkap dengan analisa akademis yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi tidak hanya bicara teori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau