Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Gresik Terima Kucuran Dana Rp 3,5 Miliar

Kompas.com - 26/06/2008, 23:01 WIB

Laporan Wartawan Kompas, Adi Sucipto

GRESIK, KAMIS -- Sebanyak 35 kelompok tani dari Kecamatan Kedamean, Balongpanggang, Driyorejo, Bungah, Dukun, Duduksampeyan dan Cerme Kabupaten Gresik mendapatkan alokasi dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan sebesar Rp 3,5 miliar dari pemerintah pusat. Kepala Dinas Pertanian Gresik, Ninik Sudiharni Kamis (26/6) mengatakan Gresik mendapat alokasi PUAP untuk 35 gabungan kelompok tani dari 1.000 gapoktan se-Indonesia.

Dari 35 gabungan kelompok tani (gapoktan) tersebut masing-masing menerima Dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Rp 100 juta. "Sebanyak 80 persen dari dana tersebut digunakan untuk usaha budidaya pertanian, peternakan dan perkebunan (on farm) , sedang 20 persen digunakan untuk usaha ekonomi lain (off farm)," kata Ninik.

Dia menjelaskan dana PUAP tersebut merupakan bantuan langsung masyarakat (BLM) yang penyalurannya langsung ke rekening gapoktan masing-masing. Penyaluran dilakukan setelah mereka melaksanakan rapat kelompok dan menyusun rencana usaha bersama (RUB) dengan pendampingan dari Penyuluh Mitra Tani (PMT) semacam lembaga swadaya masyarakat (LSM) bidang pertanian.

Sementara itu sebanyak 286 Ketua Gabungan Kelompok Tani se-Kabupaten Gresik Kamis (26/6) telah dikukuhkan dengan harapan agar lebih berperan aktif memajukan kesejahteraan petani di desanya. Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Husnul Khuluq mengatakan perta nian menjadi salah satu program prioritas Kabupaten Gresik. Ke depan revitalisasi sektor pertanian terus ditingkatkan agar lebih dapat berperan dalam mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat.

Khuluq menyebutkan saat ini dari 360.000 petani di Gresik hanya menyumbang 10,8 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Gresik atau sekitar Rp 2,5 triliun. "Perekonomian utama Gresik ditopang industri dan jasa. Namun, kami sangat berterima kasih dan salut kepada petani Gresik sehingga Gresik bisa berswasembada pangan. Sampai saat ini stok pangan masih cukup untuk tujuh bulan mendatang," kata Khuluq.    

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau