Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawat di Perut Noorsyaidah Tambah Dua Batang (26)

Kompas.com - 16/07/2008, 07:27 WIB

SAMARINDA - Berapa jumlah kawat yang masih bersarang dalam perut Noorsyaidah? Menurut Direktur Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Syahrani (RSU AWS) dr Ajie Syirafuddin DHM MMR, dari hasil rontgen menggunakan peralatan MS CT scanning milik RSU AWS, Jumat (11/7), jumlah kawat yang ada di tubuh Noor berjumlah 30 kawat.

"Yang tumbuh di perut dan bagian dada sebanyak 23 kawat dan yang bersemayam di dalam perut 7 kawat," kata dr Ajie kemarin.

Namun, sejak Senin (14/7) atau tiga hari setelah di-CT scan, di dada wanita yang sempat membuat "geger" Kaltim ini, kawah tersebut bertambah dua lagi. Sekarang di tubuh Noor terdapat 32 kawat.

Sesaat setelah melakukan wirid (berdoa setelah shalat) di rumahnya di Jalan Merdeka III, Samarinda, Senin (14/7), Noorsyaidah mendadak menangis dan meringis kesakitan. Air mata membanjiri pipinya. Ia merasakan ada yang bergerak menusuk dan menembus dadanya di kiri dan kanan. Mukena pun dibuka. Astaga! Rupanya dua kawat berkarat tumbuh di dada kiri dan kanan.

Hal mengenaskan itu terjadi sesaat setelah perempuan berusia 40 tahun itu menunaikan salat dzuhur. Seperti biasa, ia sedang menunaikan ibadah wajib. Noor melakukannya dengan posisi duduk, dengan empat bantal di depannya untuk menahan saat sujud.

Namun, setelah membaca doa wirid, Noor kontan meringis. Tak seperti biasa, kali ini ia sampai menangis tersedu-sedu. Ia merasakan tak terperi. Tidak lama kemudian, ia pun berteriak memanggil keluarga di rumah. Satu per satu anggota keluarganya bergegas memasuki kamarnya dan melihat ekspresi Noor yang tengah menahan sakit.

Noor meminta keluarganya untuk menyingkap mukena yang dikenakannya. Begitu mukena putih itu dibuka, dua kawat warna hitam kecoklatan (warna sebuah kawat yang telah berkarat) itu telah tumbuh di dada kiri dan kanan, di atas buah dada. Kawat tersebut muncul di lubang yang sama yang selama ini sudah ditumbuhi masing-masing satu kawat.

Tribun yang siang itu berkunjung ke rumah Noor menyaksikan meski dua kawat baru tumbuh di dadanya dan sakitnya nyaris tak tertahankan, tidak terlihat darah keluar dari lubang itu sebagaimana layaknya sebuah luka baru. Kulit di sekitar lubang hanya terlihat sedikit memerah, tapi tidak berdarah.

Tak ayal, kejadian itu membuat keluarga yang sedang mengerubuti Noor ikut terisak- isak. Mereka merasa kasihan dengan rasa sakit dan penderitaan yang dialami Noor, tapi tak tahu harus berbuat apa. Siti Robiah, kakak kandungnya yang selama ini setia merawat Noor, langsung tercenung. Tak sepatah pun kata terucap dari bibirnya.

Sepuluh menit kemudian, dengan tetap menahan sakit akibat tumbuhnya dua kawat baru, Noor tetap dengan ramah saat melihat Tribun yang juga ikut menyaksikan tumbuhnya kawat-kawat berduri itu. Dia pun menyapa, "Sudah lama datangnya Mas?".
 
"Istirahat saja Bu, tidak apa-apa," ujar Tribun menimpali.

Tetapi Noor dengan ramah malah meminta wartawan untuk tetap menemuinya. "Silakan saja Mas, gak apa-apa kok, sudah biasa seperti ini. Lagipula untuk apa lagi ditutup-tutupi karena sudah tahu semua, apa yang mau ditanyakan nih," ujarnya lagi.

"Biasanya memang setiap usai salat, saya selalu merasa kesakitan. Dan kali ini sakitnya sungguh sangat sakit sekali, dan ketika seperti itu biasanya lagi akan ada kawat yang jatuh. Eh ternyata, setelah saya lihat kawatnya justru bertambah lagi dua," ujar Noor. (muhammad khaidir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com