Salah seorang siswa MAN 1 Watampone yang diamankan polisi karena kedapatan membawa kunci jawaban saat UN berlangsung, Ahm, saat dimintai keterangan oleh petugas, menyebut salah satu nama, yaitu Ria, sebagai tempat kunci jawaban itu diperolehnya.
Namun, siapa dan apa pekerjaan Ria, hal itu masih diselidiki oleh polisi. "Yang jelas baru itu disebut, nantilah perkembangannya lagi," kata salah seorang sumber.
Saat ini, penyidik Polres Bone masih terus memintai keterangan kelima siswa MAN 1 tersebut secara bergiliran. Kasus ini juga telah diketahui oleh Kapolres Bone AKBP Zarialdi.
Kasat Intel Polres Bone AKP Risal, yang anggotanya turun langsung ke lapangan, mengatakan, pihaknya sengaja memperketat penjagaan UN agar tidak terjadi kecurangan.
Soppeng
Sementara itu, di Soppeng, sebanyak 14 siswa dilaporkan tidak mengikuti UN hari pertama, Senin. Peserta UN sebanyak 1.980 orang yang disebar di 20 sekolah pelaksana UN. Pelaksanaan UN hari pertama itu dipantau langsung oleh Bupati Soppeng A Soetomo, didampingi para pejabat muspida dan pejabat setempat.
Berdasarkan hasil pantauan di lima SMA di Kecamatan Lalabata, beberapa siswa tampak tidak mengikuti UN. Di SMU I, misalnya, terdaftar 231 siswa, tetapi yang ikut hanya 230 siswa. Sementara itu, di MAN 1, yang terdaftar 128, tetapi yang hadir 124 siswa.
Di SMKN 1 Watangsoppeng, dari 68 siswa yang terdaftar, hanya 65 orang yang mengikuti UN. Di SMUN 3, dari 121 siswa UN, hanya 119 siswa yang mengikuti. Hal itu juga terjadi di SMAN 2 Watansoppeng, dengan jumlah peserta terdaftar sebanyak 214 dan termasuk di dalamnya peserta dari MA, hanya dihadiri oleh 210 siswa. Sebanyak empat peserta dinyatakan tidak hadir.
Soal Difotokopi
Di MAN 2 Sinjai Utara bahkan ditemukan lembaran soal yang tidak cukup sehingga panitia setempat menggandakan soal dengan cara memfotokopi.
"Ditemukan kekurangan soal Bahasa Indonesia sebanyak dua lembar, olehnya kami menunjuk panitia untuk menggandakan soal tersebut dengan kawalan petugas kepolisian setempat dan segera membagikan kepada siswa bersangkutan," terang Kepala Sekolah Muh Danial, dikutip dari www.sinjai.go.id.
Salah seorang peserta ujian, Hasrianggi Ikbal (19), menuturkan, pelaksanaan ujian kali ini sangat ketat.
"Yang mengawasi kami adalah bukan dari sekolah tempat kami, melainkan dari sekolah lain. Belum lagi, setiap peserta diberikan soal yang berbeda kodenya sehingga mereka yang berdampingan sudah barang tentu tidak dapat mencontek karena soal yang diberikan berbeda," tutur salah satu siswi SMK 1 Sinjai Utara. (ANS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.