JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) meraih penghargaan tertinggi dalam eksperimen fisika (the best experiment) sekaligus menyabet dua medali emas, empat perak, serta dua perunggu pada Olimpiade Fisika Asia (Asian Physics Olympiad/APhO) ke-10 yang digelar 22 April-2 Mei 2009 di Thailand.
"Selain dengan penghargaan tertinggi di bidang eksperimen, nama Indonesia sekaligus juga diharumkan dengan sejumlah medali emas, perak, dan perunggu," kata Prof Yohanes Surya, pembina tim Indonesia melalui layanan pesan singkatnya, Sabtu (2/5) di Jakarta.
Medali emas diperoleh atas nama Winson Tanputraman, siswa SMAK 1 BPK Penabur, DKI Jakarta, dan Dzuhri Radityo Utomo dari SMAN 1 Yogyakarta. Winson pula yang mendapat penghargaan sebagai yang terbaik di bidang eksperimen.
"Secara keseluruhan, medali emas yang diraih pada 2009 ini lebih sedikit daripada tahun lalu di Mongolia, yaitu saat tim APhO Indonesia membawa pulang tiga medali emas. Perolehan medali tahun ini juga berselisih jauh dengan tim China, yang berhasil menyapu delapan medali emas," kata Yohanes.
Menurut Yohanes, tim China memang mendapat best theory, tetapi Indonesia mendapat best experiment yang memberi peluang untuk tampil lebih unggul di Olimpiade Fisika Dunia di Meksiko pada Juli 2009.
Delegasi Indonesia terdiri dari delapan siswa yang dipimpin oleh Hendra Kwee, PhD dan Kamsul Abraha, PhD. Tim diperoleh melalui proses saringan sangat ketat, yang melibatkan para pembina dari TOFI, Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Multimedia Nusantara (UMN), serta Universitas Pelita Harapan (UPH).
Tim Indonesia tersebut antara lain Andri Pradana (SMAK 1 BPK Penabur/DKI Jakarta), Brigitta Septriani (SMA Santu Petrus/Pontianak, Kalimantan Barat), Dzuhri Radityo Utomo (SMAN 1/DIY Yogyakarta), Fernaldo Richtia Winnerdy (SMAK BPK Penabur/Gading Serpong, Banten), Muhammad Sohibul Maromi (SMAN 1 Pamekasan, Jawa Timur), Paul Zakharia Fajar (Hanakata SMAN 1/Denpasar, Bali), Sandoko Kosen (SMA Sutomo/1 Medan, Sumatera Utara), dan Winson Tanputraman (SMAK 1 BPK Penabur/DKI Jakarta).
Siswa-siswi terpilih tersebut mengikuti pelatihan sejak pertengahan November 2008 silam. Mereka diberi pembekalan, baik teori maupun eksperimen fisika yang diperlukan dalam olimpiade. Pembinaan itu dilakukan dengan seri kuliah dan latihan soal untuk mematangkan pemahaman konsep dan keterampilan dalam mengerjakan soal.
Dua bulan menjelang keberangkatan, mereka lalu diuji untuk menyelesaikan soal-soal yang sudah dikeluarkan pada olimpiade tingkat Asia maupun internasional. Di samping itu, mereka juga menjalani try-out di Jurusan Fisika UGM para 15-17 Maret 2009 lalu, yang materinya telah disesuaikan dengan aturan yang digunakan pada APhO.
Melihat hasil selama pembinaan dan hasil try-out di UGM, tim pembina yang dikoordinir oleh Hendra Kwee, PhD, menargetkan perolehan medali minimal adalah dua medali emas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.