Padahal, tak sedikit saudagar kaya raya sekarang yang memulai bisnisnya dari pasar tradisional, seperti Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen di Jakarta, Klewer di Solo, Beringharjo di Yogyakarta, dan Pasar Sentral Makassar.
Mengapa capres ke pasar? Jumlah pasar tradisional di Indonesia ada 13.450 dengan 12,5 juta pedagang. Ditambah masing-masing satu istri dan dua anak, totalnya 60 juta orang. Tentu pemilih potensial, bukan?
Tapi sayang, jumlah pedagang pasar terus menyusut secara nasional sebesar 8 persen per tahun. Di Jabotabek menyusut 2 persen. Itu berarti mereka terlempar ke luar pasar, menjadi pedagang kaki lima yang terus dihantui kedatangan satpol.
Pasar modern tumbuh 31,4 persen per tahun, di Jabotabek tumbuh 15 persen per tahun. Sejak 2004 sampai 2007, supermarket tumbuh 50 persen per tahun, hipermarket tumbuh 70 persen. Konsentrasi hipermarket di Jabotabek sampai 58 persen.
Jadi, mau terbuai sandiwara sinetron? Terserah Anda...!