Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Menempel Ketat Honda di Segmen Sedan

Kompas.com - 15/07/2009, 06:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Demi memperebutkan prestise, para agen tunggal pemegang merek (ATPM) terus bersaing di seluruh segmen, salah satunya sedan. Meski jumlahnya hanya di bawah satu persen dari total pasar mobil nasional, rivalitas tersebut begitu kental.

Lihat saja dua produsen asal Jepang ini, Honda masih mendominasi pasar dalam lima bulan terakhir, tetapi di Juni, Toyota mulai membuntuti dengan ketat. Siap menyusul di tikungan jika ada kesempatan.

Mengacu pada data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang semester I 2009, Honda masih mendominasi pasar sedan dengan torehan penjualan sebanyak 2.298 unit atau berhasil menguasai 33,6 persen pangsa pasar. Toyota berada tepat di belakangnya dengan total penjualan 1.364 unit (19,9 persen). Total pasar sedan yang diperebutkan pada periode ini tercatat sebanyak 6.840 unit.

Masih menyisir data ini, pada Juni, penjualan sedan menguat 10,2 persen menjadi 1.319 unit dibandingkan bulan sebelumnya 1.196 unit. Penjualan Honda mulai menurun 11,8 persen menjadi 388 unit jika dibandingkan bulan sebelumnya (440 unit). Toyota justru mulai injak gas dengan lompatan penjualan sebesar 196,6 persen dari 120 unit jadi 356 unit.

Keberhasilan Toyota, dalam mendongkrak penjualan, kuncinya terletak pada tiga produk sedan utamanya. Misalnya New Vios yang mampu meroket penjualannya hingga 618,75 persen dari 16 unit jadi 115 unit, diikuti New Altis menjadi 112 unit (naik 93,1 persen), dan New Camry 129 unit (naik 180,4 persen).

Joko Trisanyoto selaku Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) menerangkan, kejatuhan penjualan Toyota di kuartal II tahun ini disebabkan oleh adanya mis-prediksi. Pada posisi akhir tahun lalu, ia menjelaskan, buffer stok sedan Toyota menumpuk di gudang sehingga awal tahun 2009 ATPM memutuskan untuk tidak memesan lagi dari Thailand.

"Masalahnya dalam tiga bulan pertama sudah langsung terserap habis stok yang ada. Nah, untuk mendatangkan produk lagi kan butuh waktu satu sampai tiga bulan, makannya sempat anjlok, dan produk sudah mulai masuk pada Juni lalu jadi naiknya terasa besar," ungkapnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (14/7).

Sebaliknya, Honda hanya mampu memperoleh peningkatan tipis pada produk New Accord sebesar 11,7 persen atau naik 4 unit dari bulan sebelumnya menjadi 38 unit. Sementara itu, dua produk andalannya, New Civic, anjlok 17,6 persen menjadi 135 unit; diikuti All New City yang tercatat 215 unit (turun 11,15 persen).

Jonfis Fandy, Direktur Marketing dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan hal serupa dengan TAM. Dia mengaku, selama ini pasokan produk dari Thailand cenderung fluktuatif dan tidak stabil sehingga memengaruhi penjualan nasional.

"Untuk pengiriman itu kita sangat berpengaruh pada nilai tukar rupiah. Saat ini mungkin mulai stabil, tapi sebelumnya kan sangat fluktuatif," ujarnya.

Meski menurun, Jonfis tetap yakin akan mampu menguasai setidaknya 30 persen pangsa pasar sedan nasional tahun ini. Salah satu caranya dengan memperkuat jaringan serta layanan Honda di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Peserta yang Dicatut Fotonya oleh Joki di UTBK 2025 Tidak Didiskualifikasi

Peserta yang Dicatut Fotonya oleh Joki di UTBK 2025 Tidak Didiskualifikasi

Edu
Peserta yang Pilih Kedokteran Terbanyak Gunakan Joki di UTBK SNBT 2025

Peserta yang Pilih Kedokteran Terbanyak Gunakan Joki di UTBK SNBT 2025

Edu
PTN Buka Peluang untuk Mengecek Mahasiswa yang Gunakan Joki UTBK SNBT

PTN Buka Peluang untuk Mengecek Mahasiswa yang Gunakan Joki UTBK SNBT

Edu
Diklaim Ada 1.800 Peserta, Kompetisi Puisi Mandarin Berbasis AI Selesai Digelar

Diklaim Ada 1.800 Peserta, Kompetisi Puisi Mandarin Berbasis AI Selesai Digelar

Edu
Salah Tampilkan Foto Peserta UTBK Gunakan Joki, Panitia SNPMB: Kami Mohon Maaf

Salah Tampilkan Foto Peserta UTBK Gunakan Joki, Panitia SNPMB: Kami Mohon Maaf

Edu
Materi Literasi Bahasa Indonesia Dikeluhkan Peserta UTBK SNBT 2025, Ini Penjelasan Panitia SNPMB

Materi Literasi Bahasa Indonesia Dikeluhkan Peserta UTBK SNBT 2025, Ini Penjelasan Panitia SNPMB

Edu
Biaya Kuliah di UPH 2025/2026, Jurusan Kedokteran sampai Lulus Capai Rp 920 juta

Biaya Kuliah di UPH 2025/2026, Jurusan Kedokteran sampai Lulus Capai Rp 920 juta

Edu
Survei KPK: Banyak Guru-Dosen Indonesia yang Terlambat hingga Bolos

Survei KPK: Banyak Guru-Dosen Indonesia yang Terlambat hingga Bolos

Edu
Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki

Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki

Edu
Panitia SNPMB: Kami Pastikan Soal UTBK SNBT 2025 Tidak Mungkin Bocor

Panitia SNPMB: Kami Pastikan Soal UTBK SNBT 2025 Tidak Mungkin Bocor

Edu
Soal Kelanjutan Kampus Merdeka, MSIB hingga IISMA, Kemendikti: Berjalan, tapi...

Soal Kelanjutan Kampus Merdeka, MSIB hingga IISMA, Kemendikti: Berjalan, tapi...

Edu
Rektor UP Dicopot, Penjabat Sementara Akan Dilantik Besok

Rektor UP Dicopot, Penjabat Sementara Akan Dilantik Besok

Edu
Pro-Kontra Penyelenggaraan Wisuda, Boleh Selama Tak Berlebihan

Pro-Kontra Penyelenggaraan Wisuda, Boleh Selama Tak Berlebihan

Edu
Mengapa Siswa Suka Menyontek? Mendikdasmen Mu'ti Ungkap Penyebabnya

Mengapa Siswa Suka Menyontek? Mendikdasmen Mu'ti Ungkap Penyebabnya

Edu
Rektor UP Dicopot, Kampus Tuding Keterlibatan Oknum Yayasan dan Jajaran Internal

Rektor UP Dicopot, Kampus Tuding Keterlibatan Oknum Yayasan dan Jajaran Internal

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau