Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan ke Eropa Perlu Diimbangi Promosi Wisata

Kompas.com - 16/07/2009, 17:52 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pencabutan larangan terbang ke Eropa bagi empat maskapai penerbangan nasional yakni Garuda Indonesia, Mandala Air, PremiAir, dan Airfast disambut baik oleh pelaku pariwisata di Yogyakarta. Namun, agar dampak penerbangan langsung ke Eropa itu terasa di sektor pariwisata, promosi wisata ke negara-negara Eropa harus ditingkatkan.

Ketua Keluarga Public Relations (Kapurel) Yogyakarta Deddy Pranowo, Kamis (16/7), mengatakan, penerbangan langsung ke Eropa belum tentu menjamin naiknya kedatangan wisatawan Eropa ke Indonesia. Untuk itu, promosi obyek-obyek wisata Indonesia ke negara-negara Eropa harus lebih gencar. "Wisatawan tidak akan datang kalau maskapai penerbangan, pemerintah dan pelaku wisata tidak melakukan promosi," katanya.

Menurut dia, kegiatan promosi wisata juga perlu ditingkatkan mengingat saat ini ada sejumlah faktor seperti krisis ekonomi global dan penyebaran virus influenza yang membuat wisatawan membatalkan perjalanannya ke luar negeri. Oleh karena itu, selain mempromosikan keindahan obyek wisata, promosi tentang kebersihan dan kesehatan obyek-obyek tersebut juga harus digencarkan.

"Seluruh pelaku di sektor pariwisata juga harus mendukung upaya tersebut dengan menjaga kebersihan lingkungan. Obyek-obyek wisata harus dijaga kebersihannya, diberi toilet dan wastafel yang bersih," tambahnya.

Senada dengan Deddy, Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) DIY, MA Desky, mengatakan bahwa dampak penerbangan maskapai nasional ke Eropa bagi sektor pariwisata tidak akan langsung terasa. Apalagi jika penerbangan langsung tersebut tidak didukung dengan upaya menarik wisatawan secara lebih serius. "Dampak penerbangan ke Eropa bagi sektor parisiwata paling baru akan terasa dua tahun ke depan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau