Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merintis Pendidikan untuk Anak Berbakat

Kompas.com - 21/08/2009, 18:08 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com - Pada hakikatnya, generasi unggulan yang dibutuhkan bangsa ini adalah generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan belaka, melainkan juga kaum intelektual global mumpuni yang berkarakter mandiri, spiritualis, dan mental positif.

Selain itu, mereka juga perlu memiliki tanggung jawab moral, sehingga dapat mendedikasikan ilmunya bagi kepentingan masyarakat. Kesadaran itu menjadi latar belakang Yayasan Kinarya Didaktika (YKD) mengembangkan 'Cugenang Gifted School' atau Padepokan Cugenang, sebuah sekolah pertama di Indonesia yang secara khusus ditujukan bagi anak-anak dan remaja berbakat.

Perlunya perhatian khusus kepada anak yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa ini bukan dimaksudkan untuk diskriminatif, melainkan untuk melayani dan memfasilitasi mereka dengan pendidikan yang sesuai kebutuhan.

Padepokan Cugenang yang berlokasi di Kampung Angkrong, Desa Talaga, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, ini merupakan institusi pendidikan dengan program 9 tahun pada jenjang SD sampai dengan SMA.

Menurut Ketua Dewan Pembina YKD Rikrik Rizkiyana, selanjutnya siswa yang berprestasi pun akan disalurkan ke universitas-universitas internasional. "Kita akan mengadakan kerjasama-kerjasama dengan universitas luar," kata Rikrik pada soft launching Padepokan Cugenang, Jumat (21/9).

Padepokan ini dikelola dengan model pendidikan berasrama bebas biaya yang dapat mengoptimalkan keberbakatan anak-anak dan remaja dari kalangan keluarga dengan kemampuan ekonomi terbatas melalui pendidikan terpadu antara keahlian dan pembentukan akhlak yang baik. Seleksi masuk akan mencakup tes intelegensia, tes komitmen, serta tes kreativitas.

Alex Komang sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat  YKD mengungkap, sekolah menjadi hak setiap orang sementara sekolah-sekolah saat ini berbiaya tidak seimbang.

"Padahal seorang anak adalah aset, ia dapat menjadi baik penyumbang atau perongrong. Bila ia pintar, produktif, sebenarnya yang diuntungkan pertama kali adalah negara," tegasnya. (M9-09)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com