Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Century yang Mencengangkan

Kompas.com - 05/09/2009, 04:55 WIB

Bagi Wakil Presiden Jusuf Kalla, persoalan Bank Century adalah tindakan kriminal. Masalahnya, Wapres tidak menjelaskan siapa yang melakukan tindak kriminal dalam persoalan ini. Namun jelas sikap Wapres, menginstruksikan Kepala Polri agar menangkap pemilik bank dan memasukkannya ke dalam penjara.

Betul...! Manakala setiap pelaku kriminalitas di sektor finansial, lingkungan perbankan, pasar uang, pasar modal, sekecil apa pun tindakan kriminalnya, senantiasa segera ditangkap dan dipenjarakan, masyarakat pasti angkat jempol. Bank adalah bisnis kepercayaan. Besar atau kecil, pengaruhnya pasti ada dalam menciutkan nyali pelaku sektor finansial untuk bermain-main di atas ketidaktegasan otoritas dan penegak hukum lainnya.

Dengan berbagai gugatan itu, wajar dan masuk akal jika semakin timbul aneka rupa tanda tanya dalam benak publik. Jangan-jangan..., jangan-jangan..., dan pelbagai jangan-jangan lainnya.

Misalnya, jangan sampai penyelamatan Bank Century itu sebenarnya bukan karena faktor-faktor teknis perbankan yang disebutkan di atas, tetapi faktor lain yang sangat fleksibel sifatnya. Apalagi kalau kita mendengar nama-nama deposan besar Bank Century. Siapa tahu?

Tidak main-main

Akan tetapi, pemerintah dan BI menyatakan secara tegas bahwa tidak ada yang main-main dalam penyelamatan Bank Century. Mantap...! Syukurlah jika memang demikian adanya.

Akan tetapi, apakah publik percaya begitu saja? Saya tidak mengajak publik, khalayak pembaca, untuk tidak memercayai ucapan pejabat publik. Kepada siapa lagi kita percaya kalau bukan mereka. Oleh karena itu, mari kita percaya kepada langkah-langkah yang diambil Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mengaudit kasus ini.

Kita tentu percaya BPK yang diminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melakukan audit. Apalagi Ketua BPK Anwar Nasution adalah mantan Deputi Gubernur Senior BI. Tentu masih segar dalam ingatannya tata kelola yang diterapkan di BI dan segala macam perilaku mantan koleganya di sana.

Tentu kita menitip harapan agar kasus ini terungkap secara transparan dan akuntabel. Siapa melakukan apa, siapa mengatakan apa saat pengambilan keputusan, siapa mengambil apa? Siapa menguntungkan siapa?

Satu hal lagi, jangan pula kasus ini jadi alat kepentingan. He-he-he...! Soalnya, sebentar lagi periode kabinet berakhir dan yang baru terbentuk. Banyak pemain akrobatik berkeliaran.

Benar, deh. Masyarakat sudah lelah melihat perilaku patgulipat pejabat, politisi, penegak hukum. Banyak di antaranya yang sangat susah mencari sesuap nasi. Betapa sulit mendapat kucuran modal untuk bekerja halal. Namun, untuk dana Bank Century, mereka nilai begitu gampang.

Mereka tidak paham lika-liku pengambilan keputusan publik, tetapi mereka merasakan adanya getaran ketidakadilan di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com