Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Pistol Miftah Mampu Pecahkan Kaca

Kompas.com - 09/11/2009, 03:40 WIB

“Namun bahan pelurunya harus khusus, terbuat dari logam fero-magnetik, logam yang bisa ditarik magnetik, ” jelas anak pertama pasangan M Ashari dan Ny Rossi Indarjani, warga Desa Pilang, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, ini.

Saat uji coba, Miftah melengkapi pistol ciptaannya dengan peluru berupa paku yang dipotong sedemikian rupa. Ukuran peluru pistol ini berdiameter 0,5 sentimeter dan panjang dua sentimeter. Tatkala uji coba sebelum memenangi LPIR, peluru-paku ini mampu memecahkan kaca berukuran tebal dua milimeter.

Untuk membuat prototipe pistol, Miftah merogoh kocek sekitar Rp 200.000. Duit itu dipakai membeli sejumlah bahan utama pistol elektronik tersebut. Menurutnya, biaya bisa relatif kecil karena dia memakai bodi pistol hanya dari plastik mika yang dipotong dan dibentuk menyerupai pistol.

Jika nanti diproduksi massal, bahan untuk bodi pistol bisa dipilih sesuai kebutuhan. Bahkan fungsi pistol juga bisa disesuaikan dengan keperluan. Misalnya, jika untuk dipakai polisi melumpuhkan penjahat, kekuatan peluru tak harus mematikan; sedangkan bila dipakai sebagai senjata untuk berperang, kekuatan daya lontar peluru bisa dimaksimalkan. “Saat ini peluru bisa ditembakkan sejauh 10 meter,” urainya.

***

Kini Miftah serius mengotak-atik pistol buatannya itu karena bakal diikutkan ke Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) yang digelar Depdiknas di Jakarta, 16-20 November 2009 mendatang. Karya Miftah akan bersaing dengan karya 75 finalis LPIR 2009, yang pemenangnya akan diikutkan kejuaraan yang sama di tingkat internasional.

“Ini saya masih otak-atik, termasuk mendesain ukuran peluru yang tepat sehingga bisa melesat jauh, ” ujarnya.

Dengan bimbingan sang guru fisika, Triwati, dan dorongan sang ayah, M Ashari yang juga dosen Teknik Elektro Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Miftah pun berusaha keras menyempurnakan temuannya. Antara lain, memperbaiki bodi pistol yang sempat retak karena terbentur koper saat pulang dari Jakarta mengikuti pembinaan seusai menyabet medali perak LPIR 2009.

Beberapa kali pistolnya juga dicoba dengan menembakkan peluru ke sejumlah kaleng bekas minuman ringan. Peluru berupa paku tumpul ini mampu melubangi kaleng-kaleng bekas tersebut. “Kaleng saja tembus, apalagi kulit manusia, ” seloroh bocah murah senyum ini, saat menunjukkan kaleng bekas di rumah orangtuanya, di Desa Pilang.

Wakasek Bidang Humas SMAN 1 Sidoarjo, Eko Redjo Sunaryanto, merasa bangga dengan prestasi salah satu siswanya itu. Pihak sekolah akan terus memfasilitasi siswa yang mampu berkarya, apalagi hasil karyanya bisa merambah dunia internasional karena SMAN 1 Sidoarjo sudah menyandang predikat Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Dia berharap budaya ilmiah mampu menjadi budaya baru di kalangan siswa SMAN 1 Sidoarjo. Sehingga, budaya ini akan mampu menciptakan iklim berkompetisi yang sehat di antara para siswa. “Dengan demikian siswa tetap bisa berprestasi di kancah internasional, ” tegasnya. (musta’in)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com