JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan perlu terus menerus dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi pendidikan. Dengan demikian, akses pendidikan masyarakat semakin terbuka luas dan berlangsung secara efektif dan efisien.
Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh pada Seminar dan Workshop Nasional Peran Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Nasional di Jakarta, Rabu (18/11) mengatakan, teknologi pendidikan perlu terus dikembangkan untuk menjawab persoalan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas.
"Dengan teknologi pendidikan maka persoalan ketersediaan bisa dikurangi sebagian, demikian juga persoalan keterjangkauan," kata Nuh.
Teknologi pendidikan, kata Nuh, berperan sebagai pendukung dan penggerak proses pendidikan. "Dengan IT bisa menggerakkan bukan saja bab pelajaran yang diajarkan, taruhlah Matematika menggunakan IT, tapi sekaligus juga men-drive guru, murid, atau orangtuanya untuk belajar IT," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Fasli Jalal mengatakan, dengan teknologi pendidikan peluang mendapatkan akses yang lebih luas bagi semua anak bangsa dan pemangku pendidikan semakin meningkat. Teknologi ini memerlukan budaya baru, sehingga belum tersedia bagi banyak pemakai.
"Jadi diperlukan kesabaran terus menerus untuk mensosialisasikan, mendampingi, dan memudahkan mereka di dalam mengakses teknologi ini, termasuk kemampuan kita untuk mengembangkan konten," kata Fasli.
Fasli menyampaikan, dari sisi kebijakan pemerintah berkomitmen penuh untuk memanfaatkan, menginternalisasikan, dan membudayakan pemakaian teknologi pendidikan di berbagai jenis dan jalur pendidikan yang sesuai. "Kita berharap, semua sekolah terhubung dengan internet. Anak-anak bisa belajar dengan menyenangkan," ujar Fasli.
Gubernur Papua Barnabas Suebu mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Papua telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi kurangnya fasilitas dan sumber pembelajaran. Saat ini, Pemerintah Papua akan melengkapi infrastruktur telekomunikasi bagi 3.000 sekolah dan 3.000 desa.
"Yang sekarang kita mulai adalah melengkapi semua kampung dan sekolah dengan perangkat keras parabola, televisi, radio menggunakan (tenaga) energi matahari," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.