Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara dengan Ito Sumardi (1)

Kompas.com - 25/11/2009, 18:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil rapat Dewan Kebijakan Jabatan dan Kepangkatan Tingkat Tinggi (Wanjakti) Polri memutuskan pencopotan Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duaji. Kini, jabatan tertinggi Bareskrim tersebut akan diisi oleh Irjen Ito Sumardi. Setelah serah terima jabatan, ia akan naik pangkat menjadi Komjen.

Kompas.com
berkesempatan mewawancarai Irjen Ito Sumardi, Rabu (25/11), atau sehari setelah pengangkatan diumumkan. Wawancara tersebut akan disajikan dalam tiga bagian. Bagian pertama lebih menyoroti latar belakang pengangkatannya. Berikut transkrip wawancara dengan Ito di Mabes Polri:

Tanggapan Bapak diangkat jadi Kabareskrim?

Allhamdulilah, saya baru tahu tadi malam dari televisi. Perasaan surprise saja. Merasa dapat kehormatan dari pimpinan tentunya. Dengan suasana sekarang, tentunya ini suatu tantangan juga buat saya.

Bapak tahu ada Wanjakti semalam?

Enggak. Kapolri dengan tim Wanjak. Jadi, kita tidak tahu apa-apa sama sekali. Tentunya semua pertimbangan beliau. Kenapa saya yang ditunjuk, yang jelas saya bukan yang terbaik tapi akan berbuat yang terbaik.

Tadikan Bapak habis ketemu Kapolri di Bogor. Pesan apa yang disampaikan oleh beliau?

Belum tuh. Orang saya belum jadi Kabareskrim. Beliau hanya mengatakan, ya selamat, itu aja. Terus bicara soal program 100 hari karena kebetulan saya ketua pelaksana program 100 hari. Jadi, ke depan untuk program 100 hari bidang reserse yang akan betul-betul kita laksanakan secara konsekuen.

Kapan serah terima jabatan?

Sertijab, belum tahu kapan. Mungkin Senin. Tapi sekarang masih Pak Susno. Pak Susno itu sahabat saya. Beliau itu sudah seperti saudara dengan kita. Sangat dekatlah. Tentunya saya berharap ke depan apa yang sudah dilakukan oleh Pak Susno akan saya teruskan. Kemudian, dinamika akan jalan terus, apalagi program 100 hari Kapolri betul-betul harus kita jalankan. Kita akan fokuskan ke depan.

Apa yang akan dilanjutkan pada kasus yang sedang ditangani Pak Susno?

Saya harus pelajari dulu. Kan enggak mungkin sekarang. Sekarang masih Pak Susno. Tentu harus konsolidasi ke dalam dengan staf. Tentunya nanti bagaimana arahan pimpinan karena saya kan bagian dari organisasi. Tidak akan pernah saya keluar dari apa yang jadi kebijakan pimpinan. Itu merupakan suatu hal yang harus kita lakukan sebagai seorang staf.

Sebagai Kepala Bareskrim, jika dilihat, latar belakang pengalaman Bapak di reserse sedikit?

Yang bilang sedikit siapa? Saya pernah menjabat di reserse tujuh tahun. Saya pernah menjadi Dan Sat Reserse Polres 811 Serang, Kasubdis Reserse Polda Metro, terakhir saya jabat Kasubdit Krimsus Jakarta dulu. Jadi, basic saya reserse. Terakhir di lalu lintas. Terus saya pernah di Samapta, pernah di Intel, di Binmas, jadi lengkaplah. Kemudian penugasan saya banyak dihabiskan di daerah konflik. Di Aceh tiga kali jadi Direktur Lalu Lintas, jadi Komandan Satgas Tsunami, jadi pengamanan AMC, tugas di Papua, Timor Timur, juga pernah di Bosnia jadi Komandan Kontingen Garuda IX. Kalau banyak dibilang di lalu lintas, sebenarnya banyak di bidang reserse dan bidang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Biaya Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, untuk Apa Saja?
Biaya Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, untuk Apa Saja?
Edu
Ada Beasiswa Pakai Nilai UTBK 2025 di Telkom University, Ini Syaratnya
Ada Beasiswa Pakai Nilai UTBK 2025 di Telkom University, Ini Syaratnya
Edu
Kembangkan Ekosistem Pembelajaran Digital Inklusif, UT Raih 'Digital Innovation in Education'
Kembangkan Ekosistem Pembelajaran Digital Inklusif, UT Raih "Digital Innovation in Education"
Edu
Anggaran Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, Dapat Seragam hingga Laptop
Anggaran Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, Dapat Seragam hingga Laptop
Edu
Cek Dokumen yang Jadi Syarat Umum dan Khusus Daftar SPMB Jabar 2025
Cek Dokumen yang Jadi Syarat Umum dan Khusus Daftar SPMB Jabar 2025
Edu
Universitas Matana Buka Peluang Beasiswa lewat Program Tukar Kartu SNBT
Universitas Matana Buka Peluang Beasiswa lewat Program Tukar Kartu SNBT
Edu
Unika Atma Jaya Gelar 'Open House' di Dua Kampus, Hadirkan Program Beasiswa Menarik
Unika Atma Jaya Gelar "Open House" di Dua Kampus, Hadirkan Program Beasiswa Menarik
Edu
Cek 10 Jurusan Terfavorit dan Terketat IPB Jalur SNBP dan UTBK SNBT 2025
Cek 10 Jurusan Terfavorit dan Terketat IPB Jalur SNBP dan UTBK SNBT 2025
Edu
Kebijakan Trump Picu Gangguan Mental dan Beri Tekanan bagi Mahasiswa Asing di Harvard
Kebijakan Trump Picu Gangguan Mental dan Beri Tekanan bagi Mahasiswa Asing di Harvard
Edu
Gagal UTBK SNBT 2025? Coba Daftar di 42 PTS dan Sekolah Kedinasan Ini
Gagal UTBK SNBT 2025? Coba Daftar di 42 PTS dan Sekolah Kedinasan Ini
Edu
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, Momentum Refocusing Anggaran Pendidikan
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, Momentum Refocusing Anggaran Pendidikan
Edu
Jangan Pernah Anggap Enteng Perilaku Bullying yang Terjadi
Jangan Pernah Anggap Enteng Perilaku Bullying yang Terjadi
Edu
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, P2G Usul Diterapkan ke Sekolah Penerima Dana BOS
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, P2G Usul Diterapkan ke Sekolah Penerima Dana BOS
Edu
28 Sekolah Kedinasan Tanpa Nilai UTBK 2025, Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS
28 Sekolah Kedinasan Tanpa Nilai UTBK 2025, Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS
Edu
UIN Ar-Raniry Buka Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK 2025, UKT Mulai Rp 400.000
UIN Ar-Raniry Buka Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK 2025, UKT Mulai Rp 400.000
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau