Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Pendidikan Inklusi masih Jauh dari Harapan

Kompas.com - 30/11/2009, 20:11 WIB

Parto menyayangkan lemahnya kebijakan pemerintah dalam menerapkan penyelenggaraan pendidikan inklusi di sekolah reguler atau umum. Parto mengatakan, pemerintah menetapkan bahwa sekolah harus menerima ABK, tetapi tidak disebutkan untuk jenis kecacatan apa saja yang diperbolehkan untuk bisa bersekolah di sekolah terkait.

"Karena tidak semua sekolah memiliki SDM yang punya keahlian tentang semua kecacatan. Ini tentu amat disayangkan, sebab yang terjadi adalah guru dan sekolah hanya lebih menitikberatkan kemampuan akademisnya, sedangkan kecacatan si ABK itu sendiri dilupakan," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Florentina Atik Purwatmi, guru SMPN 266 Jakarta, mengatakan, bahwa umumnya guru reguler belum siap menerima siswa ABK.

"Secara skil belum siap, belum lagi secara mental. Terus terang, ternyata masih banyak sekolah umum yang mempertanyakan untuk apa mengadakan sekolah inklusi," ujar salah satu trainer guru reguler untuk pendidikan inklusi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com