Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Indonesia Makin Kuat, Bahasa Daerah Gonjang-Ganjing

Kompas.com - 17/12/2009, 16:04 WIB

Bahasa yang terancam punah itu juga banyak yang terdapat di wilayah NTT. Salah satunya di daerah perbatasan antara Kabupaten Sikka dan Flores Timur, di Pulau Flores, --bahkan di daerah itu terdapat satu bahasa kecil di lingkungan satu suku, lanjut Stephanus, yang belum pernah diteliti oleh kalangan perguruan tinggi.

Di sisi lain, bahasa daerah juga memiliki keunikan. Stephanus mencontohkan bunyi-bunyi kuno bahasa seperti [w] dalam kata waung yang berarti malam, [l] dalam kata leba yang artinya memikul dalam bahasa Sikka, lalu [bh] dalam kata bhai yang berarti tidak, dan [dh] dalam kata dhao yang artinya tangkap dalam bahasa Ngada, [jh] dalam kata jhawa pada bahasa Sabu. Bunyi-bunyi bahasa itu sangat unik, di dunia mirip dengan bahasa tertentu di Afrika Selatan, dan di pegunungan Kaukasus, Eropa Timur.

Guru Besar Linguistik UGM itu berpendapat perlu dilakukan penelitian kebahasaan, juga adanya lebih banyak siaran di radio-radio, maupun tayangan televisi lokal dengan bahasa daerah.

Paling tidak lewat siaran radio dan tayangan televisi yang menggunakan bahasa daerah itu masyarakat juga dapat mengenal, dan menjadi sarana pembelajaran. Selain itu juga dapat diupayakan lewat muatan lokal di sekolah-sekolah dengan materi kurikulum yang berkualitas, bahkan dapat pula lewat ibadah.

"Waktu saya kecil, di gereja di Ngada, menggunakan bahasa daerah. Dulu ada yang namanya sura ngasi, buku berisi teks doa-doa, dan sura mebho, buku yang berisi lagu-lagu dalam bahasa daerah. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi," ujar Stephanus.

Dia menambahkan, sudah saatnya di lingkungan pergaulan masyarakat digalakkan penggunaan bahasa pergaulan atau bahasa daerah, sedangkan Bahasa Indonesia digunakan sesuai dengan konteks situasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com