Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Menggambar, Kenapa Tak Suka Mewarnai? (I)

Kompas.com - 30/12/2009, 15:44 WIB

Berikan anak kesempatan menuangkan imajinasinya dan berekspresi sendiri serta mengomunikasikan dirinya dengan warna-warna yang ada. Jangan paksakan anak untuk menciptakan warna sesuai "selera" orang dewasa/sesuai apa yang dilihat oleh "kacamata" orang dewasa.

Anak usia 3-5 tahun mewarnai sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Misal, matahari diberi warna merah, tanah warna kuning, atau awannya warna pink. Itulah imajinasi seorang anak yang tak akan pernah dirasakan lagi saat dewasa.

Mungkin saja, ketika ditanya anak mengatakan ia mewarnai matahari seperti itu karena sinarnya sangat panas atau warna pink pada awan menandakan pelangi yang muncul, dan sebagainya.

Perkembangan mewarnai pun seiring dengan usianya. Contoh, anak 3 tahun mulai mencoret dengan satu warna, anak 4 tahun sudah berwarna-warni seimbang dengan gambar; anak 5 tahun sudah menggunakan banyak warna.

Keterlibatan orangtua selama proses kreatif ini amat penting, sehingga anak berminat untuk berkreasi maksimal. Orangtua bisa mendampingi anak atau sambil bercengkerama gembira turut menggoreskan warna dengan jari ke kertas. Anak pasti sangat menikmati proses berkreasi tersebut.

Bisa jadi, setelah goresan awal, si anak akan terpicu menggores lagi dengan warna-warna lain sehingga terciptalah suatu karya unik milik mereka. Beri pujian atas hasil gambarnya serta diskusikan pula hasil tersebut dengan anak.

Jika perlu, hasil karya yang paling disukainya ditempelkan di dinding atau diberi bingkai lalu ditaruh di kamar anak. Lewat proses mewarnai sebetulnya anak belajar mengenai pengenalan warna-warna.

Pengenalan warna ini dapat merangsang daya pengamatan, daya imajinasi, serta penyampaian motorik kasar dan halus anak dan mengasah kemampuan komunikasinya dalam bentuk visual. Anak pun jadi lebih peka terhadap pengenalan warna, lebih terarah dalam mewarnai, dan terampil memilih kombinasi warna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau