Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutor, dari Pedalaman Menyemai Ilmu...

Kompas.com - 07/01/2010, 06:37 WIB

Kesempatan mengikuti pendidikan program strata satu atau diploma 4 (D-4) di Universitas Terbuka adalah kesempatan untuk mengubah nasib dan menjadikan anak didik lebih pintar dan lebih cerdas.

”Jadi guru SD di era global sekarang banyak tantangan. Ilmu pengetahuan terus berkembang sehingga guru—walau tinggal dan mengajar di daerah tertinggal—harus terus-menerus belajar, menuntut ilmu,” kata mahasiswa Universitas Terbuka, Rosdiana. ”Karena jika guru berpendidikan tinggi, minimal sarjana, juga memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan,” ujarnya.

Rutin memantau

Untuk tetap menjaga mutu pembelajaran dan mutu lulusan, Universitas Terbuka yang kini berusia 25 tahun menjadwalkan rutin memantau pengajaran dan pembelajaran tutorial di beberapa daerah di Tanah Air.

”Dalam satu semester, mahasiswa wajib mengikuti delapan kali tutorial dan itu setara dengan 14 kali pertemuan tatap muka. Jika kurang dari itu, akan berpengaruh terhadap nilai suatu mata kuliah,” kata Enceng, Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka, yang hari itu memantau langsung kegiatan tutorial di Kabupaten Aceh Tamiang.

Menurut Enceng, Universitas Terbuka dengan program belajar jarak jauh sangat menuntut kemandirian mahasiswa, prakarsa, dan inisiatif sendiri. Mandiri dengan belajar sendiri, berkelompok, dan atau mengikuti tutorial. Untuk bisa mandiri, dituntut inisiatif dan motivasi belajar yang kuat. ”Dari pengamatan di sejumlah daerah, hampir tidak ada keluhan mahasiswa, karena dalam sistem belajar jarak jauh dan terbuka tersebut mahasiswa diberikan modul, audio/video/ CD, dan atau bisa belajar secara online, serta belajar melalui radio dan televisi,” paparnya.

Enceng menjelaskan, Universitas Terbuka sudah meraih ISO 9001:2000 untuk bidang layanan bahan ajar dari Badan Sertifikasi SAI Global pada tahun 2006. Universitas Terbuka juga mendapat sertifikat kualitas dan akreditasi internasional dari International Council for Open and Distance Education (ICDE) Standard Agency (ISA) pada tahun 2005. Universitas Terbuka mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional disesuaikan dengan kebutuhan dan yang belum banyak dikembangkan perguruan tinggi lain.

Sayangnya, satu-dua program yang dibuka belum mendapat perhatian luas masyarakat (calon mahasiswa). Padahal, lulusan program tersebut sangat dibutuhkan semua departemen, seperti lulusan Program Studi Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

”Sekarang mahasiswa program studi perpustakaan sekitar 300 orang dan itu hanya ada di Solo dan Semarang,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com