Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciheulang, Kampung Tanpa Televisi

Kompas.com - 27/01/2010, 07:35 WIB

Dengan memilih membaca dan tidak menonton televisi, logikanya mereka menjadi sangat kaya pengetahuan. Bukankah ada ungkapan bahwa membaca adalah jendela ilmu pengetahuan?

Kenyataannya tidaklah demikian. Warga sulit mendapatkan bahan bacaan, baik buku maupun surat kabar atau majalah yang memuat informasi terkini.

Buku bacaan dan surat kabar hanya dijual di Parung Panjang, ibu kota kecamatan yang berjarak sekitar 9 kilometer dari Desa Dago. Jalan yang rusak membuat perjalanan semakin memakan waktu lebih lama.

”Kalau ada yang ingin baca koran, ya, nitip tetangga yang akan pergi ke Parung Panjang. Kalau enggak, ya, tidak baca koran berbulan-bulan,” tutur seorang warga yang mengaku jarang sekali membaca surat kabar. Isu politik yang ia dapat hanya berasal dari mulut ke mulut sehingga masalah yang belum jelas duduk perkaranya menjadi semakin simpang siur di telinga warga.

Dongeng anak-anak menjelang tidur sejak dulu juga tidak bertambah. Tidak ada bacaan lain yang memperkaya cerita anak-anak.

Cerita tentang Gunung Dago dan Ki Jiam, tokoh kampung yang mereka yakini paling disegani semua makhluk pada masa silam, hingga kini masih menjadi cerita untuk anak-anak mereka. Malah tidak sedikit warga yang melintasi hutan sekitar kampung masih mengucap kalimat semacam mantra seperti ini, ”Punteun.... Jangan ganggu saya lewat, saya masih keturunan Ki Jiam.”

Dengan latar belakang kehidupan kampung seperti itulah, Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)—yang menghimpun dana dari pembacanya—masuk ke Ciheulang, membantu membangun perpustakaan. Kamis (21/1/2010), perpustakaan desa yang diberi nama Pasir Maung Mandiri tersebut diresmikan penggunaannya oleh Camat Parung Panjang Rumambi.

Buku-buku tentang beternak ikan dan unggas atau bagaimana memanfaatkan hasil bumi secara maksimal kini tersedia di perpustakaan desa itu. Guna menambah wawasan warga Ciheulang, di rak-rak perpustakaan juga terdapat buku tentang pertikaian hebat di semenanjung Korea, Perang Asia Timur Raya, dan buku cerita lainnya.

Baik Rumambi, pejabat Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor, Deded Darmawan S, maupun General Manager Humas Kompas Gramedia Nugroho F Yudho yang memberi sambutan dalam acara peresmian itu mengingatkan, warga Ciheulang hendaknya selalu memanfaatkan perpustakaan tersebut. Jangan hanya rajin saat perpustakaan baru dibuka.

Perpustakaan Pasir Maung Mandiri adalah satu di antara 20 perpustakaan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang hari itu mendapat bantuan buku dan perbaikan fisik dari DKK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau