"Saya berterima kasih kepada perpustakaan. Saya berutang budi dengan perpustakaan," tandasnya.
Membandingkan pengalaman di Amerika dengan di Indonesia, Taufiq mengakui pelajar Indonesia masih ketinggalan dalam hal menulis dan membaca.
Bandingkan sekolah-sekolah negeri dan swasta dengan sekolah anak-anak orang asing (ekspatriat) di Indonesia, setiap tahun mereka membaca buku 70-80 judul buku. Setidaknya sampai kelas tujuh ada sekitar 500 judul buku yang mereka baca.
"Pelajar Indonesia sangat jauh ketinggalan dalam hal membaca buku. Karena itu, para guru agar terus mendorong anak didik membaca buku setiap hari. Agar tanpa beban, mereka membaca jangan ditugasi macam-macam, seperti membuat sinopsis, ringkasan, dan sejenis," katanya.
"Pupuk kesenangan mereka membaca. Ini lebih utama, modal bagi mereka untuk menyintai buku dan perpustakaan," tambah Taufiq Ismail.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.