Kalau ABG Sudah Pakai Batik, Luar Biasa!

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa warisan budaya memiliki nilai ekonomis yang sangat besar. Ekonomi kreatif berbasis budaya seperti industri fashion batik sepatutnya dikembangkan.

Hal itu disampaikan Mari dalam acara penyerahan sertifikat UNESCO untuk warisan budaya Indonesia yakni batik, keri, dan wayang, di kantor Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Jalan Merdeka Barat Jakarta, Jumat (5/2/2010).

"Nilai ekonomi warisan budaya sangat besar, 34 juta dollar nilai ekspor batik di 2008.Selain itu juga mengangkat image Indonesia di luar," katanya.

Dikatakan pula oleh Mari, yang terpenting adalah mengembangkan pasar dalam negeri industri kreatif seperti fashion kontemporer yang berbasis batik dan kekayaan nasional lain. "Sumbangan ekonomi keratif sebesar 6,3 persen dari PDB (Pendapatan Domestik Bruto). Kalau sertakan UKM, jadi 7,9 persen. 3 persen terdiri dari fasion yang berbasis batik dan kekayaan nasional," ujarnya.

Untuk itulah, dalam mengembangkan pasar domestik, seharusnya batik tidak hanya digunakan dalam pakaian resmi namun juga dalam fashion kontemporer yang bisa dipakai siapa saja. "Salah satu yang penting, ABG. Kalau mereka sudah menggunakan batik, luar biasa," imbuhnya.

Mari Elka juga mengatakan, pemerintah harus menjadi katalis penggunaan batik demi mendorong industri batik. "Jangan diseragamkan (corak batiknya) karena akan menghidupkan inovasi," tutur Mari Elka Pangestu.