Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oalahhh... 8.000 ABK di NTT Belum Nikmati Pendidikan

Kompas.com - 27/02/2010, 10:37 WIB

LARANTUKA, KOMPAS.com - Sekitar 8.000 dari 10.000 ribu Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau inklusif di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) belum bisa menikmati pendidikan karena minimnya fasilitas serta terbatasnya tenaga didik khusus berpendidikan luar biasa.

Demikian dikatakan Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTT Falentinus Bhalu, di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Sabtu (27/2/2010). Para ABK tersebut kebanyakan berada di daerah-daerah pedalaman sehingga tidak bisa menjangkau SLB yang umumnya terletak di wilayah perkotaan.

"Di NTT ada sekitar 50 ribu ABK atau anak-anak cacat seperti tuna rungu, tuna daksa, autis dan tuna laras. Dari jumlah ini sekitar 10 ribu anak di antaranya adalah anak usia sekolah dan baru 2.716 anak saja yang sudah menikmati pendidikan," katanya.

Dalam kondisi fisik yang cacat, anak-anak ini tidak bisa dituntut untuk menempuh perjalanan berjam-jam ke sekolah yang terletak jauh di perkotaan untuk mencari keterampilan.

Menurutnya, salah satu solusi untuk mengatasi masalah ABK ini maka adalah membangun SLB di daerah pedalaman yang mudah dijangkau oleh anak-anak. Cara ini bisa membantu dan memotivasi anak-anak untuk mengikuti proses kegiatan belajar mengajar secara teratur mulai dari tingkat sekolah dasar hingga SMA.

Selain itu, perlu ada alokasi tenaga guru untuk pendidikan luar sekolah yang saat ini tinggal 13 orang guru dengan latar belakang pendidikan SLB dan segera memasuki masa pensiunan, katanya.

"Selama penerimaan pegawai, formasi guru pendidikan luar sekolah ini tidak pernah diakomodasi sehingga saat ini tinggal 13 guru dan sudah mulai mempersiapkan diri untuk memasuki masa pensiunan," ujar Falentinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com