JAKARTA, KOMPAS.com — Sistem rayonisasi yang diterapkan di sekolah-sekolah menengah di Indonesia ternyata berdampak pada kualitas dan pamor sekolah, seperti yang terjadi pada SMAN Budi Utomo 1, Jakarta.
Diakui kepala sekolah SMA tersebut, Muh Agus Salisin, sistem rayonisasi yang digalakkan pemerintah sempat membuat sekolah yang dahulunya banyak difavoritkan itu turun kualitas sekaligus pamor.
"Yah, kita tahu dulu SMAN 1 kualitas dan namanya diakui sangat bagus oleh berbagai pihak, bahkan sangat difavoritkan oleh anak-anak SMP di Jakarta. Namun, sempat beberapa tahun belakangan menurun, kalau dilihat dari kualitas siswanya, para alumni juga mengakui itu. Ini terjadi setelah terjadinya perubahan ke sistem rayon oleh pemerintah," papar Agus saat ditemui di SMAN Budi Utomo 1, Jakarta, Senin (22/3/2010) ini.
Dengan sistem rayon, tidak semua siswa-siswi SMP unggulan mendapat kesempatan mengenyam pendidikan di SMAN Budi Utomo 1. "Kalau dulu banyak lulusan SMP-SMP unggulan dengan nilai yang bagus bisa diterima di SMA 1, walaupun di luar rayon. Tapi, sekarang banyak lulusan SMP unggulan tidak bisa diterima karena sekolahnya tidak satu rayon, padahal secara kualitas siswa-siswi itu sangat bagus. Sementara itu, lulusan-lulusan SMP yang satu rayon justru tidak semua secara kualitas sangat baik. Karena itu, jadi ada penurunan dari kualitas nilai siswa dan beberapa waktu belakangan jadi kurang mendapat pengakuan dari pihak luar," katanya.
Namun, diungkapkan Agus, hingga saat ini pihak SMAN Budi Utomo 1 terus berupaya untuk memperbaiki citra SMA yang banyak menelurkan tokoh-tokoh penting, pejabat pemerintahan, anggota Dewan, hingga artis-artis terkenal itu.
"Dengan berbagai macam cara, kami terus berupaya memperbaiki dan mengembalikan citra SMA 1 seperti dulu lagi, bahkan lebih. Saat ini juga kan pemerintah sudah menerapkan sistem penerimaan siswa melalui sistem online. Dengan sistem pendaftaran online, pihak SMA 1 bisa meningkatkan kembali standar kualitas penerimaan siswa. Jadi, pelan-pelan bisa naik secara kualitas dan semoga bisa diakui lagi sebagai sekolah unggulan dan favorit," tandas Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.