Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengerjakan Soal di Balik Terali Besi

Kompas.com - 30/03/2010, 09:53 WIB

Kunci jawaban

Ujian nasional tingkat SMP yang berlangsung mulai Senin hingga Kamis (1/4/2010) memang ditanggapi beragam oleh siswa, guru, dan kepala sekolah. Sejumlah persiapan sudah dilakukan menjelang pelaksanaan UN. Adapun saat pelaksanaan UN, kejadiannya pun beragam, mulai dari beredarnya lembar kunci jawaban palsu hingga layanan pesan singkat (SMS) yang isinya seolah-olah kunci jawaban soal.

"Namun, saya tidak percaya. Bisa saja itu menjebak untuk menjatuhkan nilai siswa. Apalagi pengirimnya juga tidak jelas," kata peserta UN di salah satu SMP negeri di wilayah Jakarta Barat, Jalesva Diah Mantika. Ia percaya pada jawabannya sendiri.

Juni Aldi, peserta UN tingkat SMP di Jakarta Barat, semakin tidak yakin dengan kebenaran jawaban yang beredar di telepon seluler setelah mendapat arahan gurunya. Sebelumnya, guru di sekolahnya meminta agar para siswa tidak memercayai apa pun kunci jawaban yang beredar sebelum ujian.

Pekan lalu, sebagian siswa SMA memercayai jawaban yang beredar di telepon seluler. Siswa menerima kunci jawaban melalui pesan pendek itu pada pagi hari sebelum ujian berlangsung. Sebagian siswa SMA di Jakarta Barat bahkan harus membeli kunci jawaban itu kepada seorang koordinator.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto yang mengunjungi empat sekolah di Jakarta Selatan, Senin (29/3/2010), mengatakan, UN jangan dianggap menakutkan. "Sesuai tugasnya, anak sekolah memang harus belajar, dan ujian ini adalah momentum pengukuran hasil belajar selama ini, bagaimana penerimaan dan pemahaman mereka. Sama saja seperti ujian biasanya, cuma kali ini diadakan serentak se-Indonesia," ujarnya di hadapan para siswa SMPN 19.

Meski tidak menakutkan, tetap saja ada siswa SMP yang tidak mengikuti UN. Di Kota Yogyakarta, misalnya, dari 8.204 pelajar SMP yang terdaftar sebagai peserta UN, terdapat 17 orang tak ikut UN. Menurut keterangan sekolah, lima di antaranya mengundurkan diri. Sebab dan kepastian para pelajar SMP yang mengundurkan diri ini masih ditelusuri.

Di Tegal, Jawa Tengah, sebanyak 23 siswa juga tidak mengikuti ujian nasional SMP pada hari pertama. Dari jumlah tersebut, dua orang menyertakan surat keterangan sakit, sedangkan sisanya tanpa keterangan.

"Sebagian siswa yang tidak memberikan keterangan merupakan siswa SMP terbuka, diperkirakan mereka tidak ikut UN karena sudah bekerja," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Tegal Abdullahmin Arifin.

Di Kabupaten Brebes sebanyak tujuh siswa SMP terbuka juga tidak ikut UN. Sekretaris Tim Pemantau Independen UN 2010 Kabupaten Brebes Wijanarto mengatakan, dua siswa juga diduga mengalami depresi ringan. "Supaya tidak memengaruhi siswa lain, kedua siswa ini dipindahkan lokasi ujiannya," kata Wijanarto.

Begitulah UN, ada yang menghadapinya dengan semangat, menghindar, hingga depresi.... (PIN/NEL/NDY/IRE/WIE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Angkat Disertasi Strategi Kepemimpinan Digital, Chyta Anindhyta Raih Gelar Doktor Termuda Manajemen Pendidikan

Angkat Disertasi Strategi Kepemimpinan Digital, Chyta Anindhyta Raih Gelar Doktor Termuda Manajemen Pendidikan

Edu
Prodi PPG Pascasarjana UNJ Gelar KMD untuk Perkuat Nasionalisme dan Guru Profesional

Prodi PPG Pascasarjana UNJ Gelar KMD untuk Perkuat Nasionalisme dan Guru Profesional

Edu
Berminat Jadi Kreator Konten atau Influencer, Pengamat: Mesti Cermat Bikin Statement di Medsos

Berminat Jadi Kreator Konten atau Influencer, Pengamat: Mesti Cermat Bikin Statement di Medsos

Edu
Forum Dekan FIP-FIPP LPTK Negeri dan Dirjen GTK Bahas Strategi Penyiapan Guru Unggul

Forum Dekan FIP-FIPP LPTK Negeri dan Dirjen GTK Bahas Strategi Penyiapan Guru Unggul

Edu
Minat Calon Mahasiswa ke PTKIN Rendah, Ini Respon Menag

Minat Calon Mahasiswa ke PTKIN Rendah, Ini Respon Menag

Edu
Daya Tampung dan Aturan Daftar Jalur Zonasi PPDB Bali 2024, Dibuka Hari Ini

Daya Tampung dan Aturan Daftar Jalur Zonasi PPDB Bali 2024, Dibuka Hari Ini

Edu
UGM Masuk Daftar Peringkat 100 Kampus Terbaik Versi THE Impact Rangking 2024

UGM Masuk Daftar Peringkat 100 Kampus Terbaik Versi THE Impact Rangking 2024

Edu
Cara Daftar PPDB Jatim 2024 Tahap 4, Jalur Zonasi Khusus SMA

Cara Daftar PPDB Jatim 2024 Tahap 4, Jalur Zonasi Khusus SMA

Edu
Telkom University Buka Jalur Nilai UTBK, Tanpa Tes dan Ada Beasiswa

Telkom University Buka Jalur Nilai UTBK, Tanpa Tes dan Ada Beasiswa

Edu
Ada Beasiswa LPDP 2024 Bisa Daftar Tanpa TOEFL dan LoA, Ini Jenisnya

Ada Beasiswa LPDP 2024 Bisa Daftar Tanpa TOEFL dan LoA, Ini Jenisnya

Edu
Jadwal Masuk Sekolah SD-SMA Tahun Ajaran 2024-2025 di 20 Provinsi

Jadwal Masuk Sekolah SD-SMA Tahun Ajaran 2024-2025 di 20 Provinsi

Edu
Link KIP Kuliah 2024 Tak Bisa Diakses, Imbas Kena Retas Hacker PDN

Link KIP Kuliah 2024 Tak Bisa Diakses, Imbas Kena Retas Hacker PDN

Edu
Cara Cek Hasil PPDB Jateng 2024, Bisa Lihat Nama Siswa yang Tersingkir

Cara Cek Hasil PPDB Jateng 2024, Bisa Lihat Nama Siswa yang Tersingkir

Edu
Riset PPM Manajemen: Perencanaan Tenaga Kerja Bagian Penting Target Jangka Panjang Perusahaan

Riset PPM Manajemen: Perencanaan Tenaga Kerja Bagian Penting Target Jangka Panjang Perusahaan

Edu
Sosok Nayla, Penerima Beasiswa Indonesia Maju dengan Segudang Prestasi

Sosok Nayla, Penerima Beasiswa Indonesia Maju dengan Segudang Prestasi

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com